Jutaan Data Pelanggan IndiHome Diduga Bocor dan Diperjualbelikan, Ini Tanggapan Telkom

21 Agustus 2022, 21:16 WIB
Ilustrasi - Jagat maya heboh dengan kabar dugaan bocornya jutaan data pelanggan IndiHome. Data tersebut juga diduga diperjualbelikan di situs Bjorka. Telkom beri tanggapan. /Reuters/Kacper Pempel/

PORTAL SULUT - Jagat maya heboh dengan kabar dugaan bocornya jutaan data pelanggan IndiHome. Data tersebut juga diduga diperjualbelikan di situs Bjorka.

Satu di antara yang membagikan kabar tersebut akun media sosial Twitter @secgron. Akun ini membagikan bukti foto IndiHome merekam data browsing pelanggan.

Dari foto yang dibagikan tersebut, terlihat data-data seperti domain, URL access, IP address, dan user info yang direkam oleh penyedia layanan internet pelat merah tersebut.

Baca Juga: Tim Khusus Geledah Rumah Ferdy Sambo, Polri Tanggapi Desas-desus Tentang Bunker Berisi Uang Rp900 Miliar

Kabar itu mendapat tanggapan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyatakan sedang mendalami dugaan data pelanggan IndiHome yang bocor.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan pihaknya akan segera memanggil manajemen Telkom untuk dimintai keterangan soal insiden ini.

"Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," katanya sebagaimana dikutip Portal Sulut dari Pikiran-Rakyat.com.

Di sisi lain, Telkom Group pun kemudian buka suara soal dugaan bocornya data pelanggan salah satu produk layanan internet Indihome yang diduga dijual di situs Bjorka.

Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza menyatakan data-data pelanggan Indihome sebanyak 26 juta yang beredar di media sosial itu tidak valid.

Dia menegaskan perusahaan telekomunikasi milik negara itu telah melakukan pemeriksaan atas data-data yang meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL yang bocor tersebut.

"Kami dari pagi sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid," katanya, dalam pesan singkat, Minggu.

Berdasarkan penyelidikan awal, sambungnya, perusahaan pelat merah itu menyatakan tidak pernah memberikan email pelanggan IndiHome, kemudian mereka juga memiliki alamat domain @telkom.co.id.

Baca Juga: Ini Profil Lengkap Benny Mamoto, Anggota Kompolnas yang Kena Prank Kapolres Jakarta Selatan

Selanjutnya, dari hasil penyelidikan sekitar 100.000 ribu sampling, keseluruhan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bocor itu tidak cocok.

"Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis," ujar Reza.

Selain itu, menurut dia, saat ini pelanggan IndiHome di Indonesia ada 8 juta, sedangkan peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing. Telkom juga menemukan data sampel berasal dari tahun 2018.

Dengan begitu, kata dia, puluhan juga data histori browsing itu bisa dipastikan bukan dari internal Telkom, tetapi dari situs lain.

"Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena mengakses situs-situs terlarang,” ucap Reza dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Dengan adanya insiden ini, Reza berpesan sebaiknya para pelanggan lebih bijak menggunakan akses internet dan waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Telkom Group Buka Suara Soal 26 Juta Data Pelanggan Indihome Bocor dan Dijual, Begini Penjelasannya."***

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler