Batasi Gaya Hidup 'Hedon' Polisi, Kapolri Akan Terbitkan Surat Telegram

- 24 Oktober 2022, 20:12 WIB
 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal terbitkan surat telegram (ST) untuk mengatur btasan gaya hidup anggota Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal terbitkan surat telegram (ST) untuk mengatur btasan gaya hidup anggota Polri. /Instagram.com/@listyosigitprabowo/

PORTAL SULUT - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal terbitkan surat telegram (ST) untuk mengatur btasan gaya hidup anggota Polri.

Kapolri mengingatkan kepada pejabat kepolisian di semua level dan wilayah untuk menghindari gaya hidup mentereng, hedonis, dan suka pamer harta maupun kekayaan.

"Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada. Tetapi bukan untuk dipamer-pamerkan," tegas Sigit dalam laman akun media sosial pribadinya, Senin 24 Oktober 2022.

 Baca Juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Capai 245, Dalam Tiga Hari Tertambah 4 Pasien Baru

Sigit menybut beberapa perilaku hidup mewah para anggota Polri selama ini seperti penggunaan mobil mewah dan ikut-ikutan mengendarai motor gede (moge).

Penampilan seperti itu, lanjut dia, memunculkan penilaian negatif dari publik terhadap Polri.

"Pak Presiden juga sudah betul-betul memberikan penjelasan secara gamblang saya kira," kata dia sebagaimana dikutip dari PMJ News.

"Masalah-masalah kebiasaan menggunakan mobil-mobil bagus (mewah), motor gede, situasinya lagi tidak baik," tuturnya.

Sigit juga menginstruksikan kepada para pejabat kepolisian di daerah untuk menyesuaikan diri dalam penggunaan kendaraan dinas di wilayah masing-masing.

Sigit mencontohkan, seperti di Polda maupun Polres, harus menyesuaikan dengan eksekutif tertinggi di wilayah masing-masing.

"Sehingga kemudian kita (Polri) tidak terlihat mencolok karena berbeda. Dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap hedonis," ucapnya.

Kapolri juga meminta agar pejabat kepolisian juga membina para anggota keluarga masing-masing untuk tak suka pamer dengan gaya hidup mewah dan hedonis di tengah-tengah masyarakat maupun di medsos.

Baca Juga: Kliennya Ditahan, Kuasa Hukum Ketua Panpel Arema Tuntut Ketum PSSI Tanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan 

"Ingatkan keluarga kita, memang sulit. Tetapi kita harus lakukan," kata Sigit.

"Karena memang apapun yang terjadi dengan keluarga kita, sorotannya tetap kepada anggota Polri. Sorotannya tetap terhadap institusi Polri," tukasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti gaya hidup anggota Polri. Dia minta kapolda dan kapolres mengeremnya.

Permintaan itu Presiden Jokowi sampaikan saat memberikan arahan untuk seluruh Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Menurut Presiden Jokowi, berlebihannya gaya hidup anggota Polri hanya akan memunculkan kecemburuan sosial ekonomi.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta anggota Polri harus mau mengerem total gaya hidup yang dilakukan sehari-hari.

"Saya ingatkan masalah gaya hidup. Jangan sampai dalam situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial dari kecemburuan sosial ekonomi. Hati-hati," kata Presiden Jokowi.

"Dan saya ingatkan, Kapolres-Kapolda dan pejabat utama Polri, ngerem total masalah gaya hidup," kata Presiden Jokowi menegaskan.

Dalam hal ini, Jokowi mengingatkan anggota Polri yang masih adu kegagahan gaya hidup harus mulai hati-hati.

"Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil dan motor gede bagus. Hati-hati. Saya ingatkan hati-hati," katanya lagi.***

Editor: Adisumirta

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah