Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Jadi 132, Helen Alami Pendarahan Dalam Perut

11 Oktober 2022, 20:36 WIB
Hingga hari ini total korban dalam tragedi Kanjuruhan mencapai 738 orang dengan rincian, korban meninggal dunia 132 orang. /Antara/ Zabur Karuru

PORTAL SULUT - Helen Prisella (21), salah satu korban pada Tragedi Kanjuruhan, meninggal dunia saat menjalani perawayan intensif di ICU RSUD dr Saiful Anwar pada Selasa, 11 Oktober 2022.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis mengatakan, Helen dirawat sejak 2 Oktober 2022 dengan kategori luka sedang dan dirawat di ruang Ranu Kumbolo RSSA, Malang.

Namun empat hari kemudian pada 5 Oktober 2022 dipindahkan ke ruang ICU hingga mengembuskan napas terakhir pada Selasa pukul 14.25 WIB.

Baca Juga: Kejagung Masih Buru Aset Terpidana Kasus Korupsi Jiwasraya, Baru Setor Rp1,6 Triliun ke Kas Negara

"Dari penjelasan dr. Syaifulloh Ghani, Sp.OT Wadiryan RSSA pasien di ICU terdiagnosa dengan Multiple Trauma Ekstra kranial (banyak trauma di luar kepala)," ujarnya.

"(Lalu) Peritoneal Bleeding (Perdarahan dalam Perut) dan Sepsis (Infeksi Luas), serta sudah sempat dilakukan CRRT (Cuci Darah Insidental)," kata Putu menambahkan.

Hingga hari ini total korban dalam tragedi Kanjuruhan mencapai 738 orang dengan rincian, korban meninggal dunia 132 orang, korban luka ringan 532 orang, luka sedang 49 orang, dan luka berat 26 orang.

 Baca Juga: Tenaga Honorer Belum Masuk Pendataan Non ASN, Lakukan Ini Sekarang

Sejauh ini terdapat 6 orang yang ditetapkan sebagai tersangka peristiwa Tragedi Kanjuruhan.

Enam tersangka tersebut yakni Kepala Satuan Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, Komandan Kompi (Danki) Brimob Polda Jawa Timur, AKB Hasdarman, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Malang.

Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Abdul Haris, Security Officer, Suko Sutrisno.

Diketahui, tragedi mematikan itu terjadi seusai laga Derbi Jawa Timur mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Ini Cara Menganti Data pada Pendataan Non ASN, Lakukan Sekarang Hingga 22 Oktober 2022

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, pertandingan sebetulnya berlangsung kondusif. Petaka terjadi selang beberapa menit wasit meniup peluit panjang berakhirnya laga.

Sejumlah suporter Arema FC berusaha masuk ke area stadion. Jumlah massa yang turun terus bertambah.

Polisi yang bertugas tampak tidak mampu mengatasi situasi tersebut. Yang kemudian malah menembakan gas air mata ke area lapangan dan tribun.

Massa panik berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar. Namun, beberapa pintu keluar rupanya sulit diakses karena tidak terbuka lebar dan bahkan ada yang terkunci.

Massa terinjak-terinjak, terhimpit dan kehabisan napas hingga akhirnya tewas.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Korban Meningal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Satu" dan "Polresta Malang Sampaikan Permohonan Maaf Tragedi Kanjuruhan: Mohon Ampun Kami Kepada-Mu Ya Rabb".***

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler