Aremania Masih Rasakan Sesak di Dada, TGIPF Tragedi Kanjuruhan juga Sarankan Penanganan Pascatrauma

- 10 Oktober 2022, 18:31 WIB
Aremania dan Aremanita masih merasakan nyeri dada dan mata merah akibat gas air mata yang ditembakkan saat Tragedi Kanjuruhan.
Aremania dan Aremanita masih merasakan nyeri dada dan mata merah akibat gas air mata yang ditembakkan saat Tragedi Kanjuruhan. /Sofhal Adnan/Tangkapan layar Twitter @EdanBolaRCBFM

PORTAL SULUT - Tragedi Kanjuruhan sudah lebih dari sepekan berlalu, namun Aremania dan Aremanita masih merasakan nyeri dada dan mata merah akibat gas air mata yang ditembakkan pada saat itu.

Tak hanya itu, Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali juga mengatakan, suporter Arema FC itu juga memerlukan penganan pascatrauma.

Hal itu Akmal ungkapkan setelah dirinya bertemu dengan Aremania yang tergabung dalam Tim Gabungan Aremania yang bermarkas di kantor Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Jalan Kawi, Kota Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Siapkan Berkas Ini, Kemdikbud Beri Sinyal Pendaftaran PPPK 2022

Dikutip dari PMJ News, Akmal mengatakan, pada pertemuan itu TGIPF memperoleh berbagai informasi penting dari suporter Aremania yang tergabung dalam Tim Gabungan Aremania.

"Kepada TGIPF, teman-teman Aremania ramai-ramai menyampaikan kesaksian mereka secara bergantian dari berbagai tribun, juga tuntutan kepada penyelenggara kompetisi," ujar anggota TGIPF Akmal Marhali, Senin 10 Oktober 2022.

Setelah memperoleh kesaksian dari beberapa suporter dalam Tragedi Kanjuruhan, Akmal bersama anggota TGIPF lainnya, Anton Sanjoyo, menemui beberapa korban dan saksi yang terlibat dalam tragedi tersebut.

“Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan, ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen,” ucapnya.

Saat bertemu dengan para korban, TGIPF mendengar kesaksian yang masih merasakan sesak di dada dan mata yang memerah.

Akmal menilai korban perlu penanganan lebih lanjut, seperti efek trauma dan psikologis korban.

Halaman:

Editor: Adisumirta

Sumber: PMJ News Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x