Baca Juga: Kepala Desa Komus II di Bolmut Ini Miliki Rumah Sederhana
Namun Hoho Alkaf tak mau pusing memikirkannya. Dalam masyarakat, pastinya ada pihak yang senang atau membencinya.
Hoho Alkaf menganggapnya wajar. Namun secara umum, ia mengaku masyarakat tidak mempermasalahkan tato di tubuhnya.
"Warga sudah tahu kalau saya bertato,"katanya
Hoho Alkaf mampu menepis stigma terhadap orang bertato yang diidentikkan sebagai orang nakal.
Buktinya, ia berhasil memenangkan pertarungan Pilkades dengan perolehan suara telak. Ia menilai masyarakat kini telah cerdas.
Mereka tidak melihat seorang dari penampilan, namun dari kinerjanya yang nyata untuk masyarakat.
Baca Juga: 19 Tahun Tragedi Serangan Gedung WTC
Di awal kepemimpinannya, Hoho Alkaf perlahan membuktikan. Ia bahkan mengaku telah menghibahkan mobilnya untuk operasional desa setelah ia dilantik.
Mobil yang dibelinya Rp100 juta itu dipakai untuk kepentingan warga, terutama untuk mengantar warganya yang sakit ke fasilitas kesehatan.
Jika ada rezeki kemudian, ia berkeinginan membeli mobil ambulance dengan uang pribadi untuk kepentingan desa.
"Dana Desa kan terbatas, habis untuk pembangunan di desa. Paling nanti pakai dana pribadi saja," katanya.