Baca Juga: Unik, Password Wifi Terpanjang di Dunia
Ia selalu merahasiakan tato di badannya, meski akhirnya ketahuan. Hoho Alkaf pun dimarahi habis-habisan.
Menginjak kuliah, Hoho mengaku kenakalannya belum mereda, bahkan semakin parah. Namun seiring bertambah usia, ia mulai memperbaiki kualitas hidupnya.
Apalagi setelah ia menikah, kemudian dikaruniai putra.
Tanggung jawabnya kian besar, terlebih saat ditinggal ayah dan ibu untuk selama-lamanya.
"Ayah saya meninggal dan dimakamkan di Mekkah," katanya
Hoho Alkaf melanjutkan usaha orang tuanya. Jadilah ia pengusaha konstruksi. Selain menggarap proyek pembangunan infrastruktur, ia juga menyewakan alat berat.
Pada akhirnya alumnus Universitas Sultan Agung (Unisula) Semarang ingin mengabdikan dirinya untuk masyarakat.
Darah pemimpin masih mengalir di tubuhnya. Hoho Alkaf memutuskan untuk maju dalam pertarungan Pilkades.
Meski tubuhnya bertato, Hoho Alkaf percaya diri untuk memimpin desa. Ada saja pihak yang mengungkit masa lalunya.