Hal itu karena memang ada larangan untuk tidak menggunakan kaca, tembok dan genteng.
Setidaknya ada 42 rumah dan 1 masjid sebagai pusat peribadatan di Kampung Dukuh yang terbagi 172 orang untuk Kampung Dukuh dalam dan 70 kepala keluarga untuk wilayah Kampung Dukuh Luar.
Di sini terdapat satu rumah yang terlihat lebih besar dari rumah lainnya.
Rumah itu adalah milik sang juru kunci Kampung Adat Dukuh Dalam.
Ada juga satu rumah yang dikhususkan bagi tamu yang mau melakukan penyimpanan atau menyepi sambil menjalani ritual di dalam rumah.
Selain itu, terdapat satu Balai Rakyat tempat warga berkumpul untuk mengadakan pertemuan dan 1 madrasah untuk anak-anak bersekolah sekaligus mengaji atau belajar agama.
Baca Juga: Inilah Daftar Suku yang Dikenal Sakti Mandraguna Beberapa Diantaranya Pasti Bikin Kaget
Selain memiliki larangan untuk membangun rumah dari tembok, terdapat beberapa larangan lain di kampung ini.
Diantaranya, adalah dilarang berdagang makanan hasil masakan sendiri.
Istilah jual beli tidak kenal di Kampung Dukuh, yang ada hanyalah istilah mengganti.