Pemerintah Bakal Alihkan Dana Subsidi BBM Rp24,17 Triliun Untuk 3 Jenis Bantuan Sosial

- 31 Agustus 2022, 06:26 WIB
Potret Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait rencana pemerintah membagikan bantalan sosial tambahan.
Potret Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait rencana pemerintah membagikan bantalan sosial tambahan. /Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden


PORTAL SULUT - Pemerintah akan alihkan dana subsidi BBM Rp24,17 Triliun untuk 3 jenis bantuan sosial.

Hal tersebut berdasarkan yang disampaikan beberapa pejabat negara, yakni Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Diperikirakan harga BBM bersubsidi, terutama jenis Pertalite dan Solar direncanakan akan naik tajam pada tanggal 1 September 2022.

Baca Juga: Harga BBM Subsidi Diperkirakan Naik Tajam hingga Rp10 Ribu per Liter Awal Bulan September

Diketahui, dimana harga BBM Pertalite akan naik tajam dengan range harga sebesar Rp1.000 sampai Rp 2.500, lebih tinggi dari harganya saat ini yaitu Rp7.650. Maka dari itu, harga BBM Pertalite yang baru diperkirakan akan mencapai Rp10.00 per liter atau dibawahnya.

Selain itu, harga BBM Solar akan naik tajam menjadi Rp8.500 per liter. Sementara, untuk harga BBM jenis Pertamax juga akan mengalami kenaikan dari harganya yang sekarang yaitu Rp12.500 per liter.

Kenaikan harga BBM ini diusulkan dengan tujuan untuk mengurangi pembekakkan APBN lantaran beban negara semakin berat jika pengurangan subsidi pada BBM tidak dilakukan.

Baca Juga: Jadwal, Peserta, Formasi dan Syarat Penerimaan PPPK 2022

Meski terdapat wacana kenaikan BBM tersebut, Staf Khusus (stafsus) BUMN Arya Sinulingga justru mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli BBM jenis apapun secara berlebihan.

Ia meminta agar masyarakat tetap menunggu kebijakan dari pemerintah terkait keputusan harga BBM bersubsidi yang diisukan akan naik tersebut.

"Jangan panic buying, tunggu saja kebijakan dari pemerintah," katanya, dikutip dari Antara, Selasa, 30 Agustus 2022.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa tindakan panic buying justru akan dapat memperparah situasi, yang mana nantinya ada sejumlah orang yang tidak akan mendapatkan jatah BBM Bersubsidi.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Bakal Temui Presiden dan Menteri Karena Tidak Diizinkan Melihat Proses Rekonstruksi

"Nanti kalau panic buying membuat banyak orang lain yang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar. Kasihan juga," ujarnya.

Adapun, pihak Kementerian BUMN berkomitmen untuk menjaga distribusi BBM subsidi agar dapat dinikmati oleh masyarakat secara merata.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah rancangan untuk meminimalisir dampak buruk dari kenaikan BBm tersebut.

Baca Juga: Kecewa Tidak Bisa Melihat Rekonstruksi, Kamaruddin Simanjuntak: Harus Ada yang Diberhentikan Dari Jabatan

Salah satu hal yang dipersiapkan oleh pemerintah adalah bantuan sosial kepada masyarakat. Airlangga menjelaskan bahwa pihaknya akan menyalurkan bantuan sosial, jika harga BBM benar-benar naik.

Pasalnya, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi daya beli konsumen, laju inflasi dan roda usaha yang berada di Tanah Air.

Hal tersebut juga disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ia menyebut bahwa pemerintah akan mengalihkan dana subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun untuk bantuan sosial.

Baca Juga: Ferdy Sambo Pakai Baju Tahanan, Putri Candrawathi Pakai Busana Serba Putih, Kata Netizen Mirip Kain Kafan!

Bantuan sosial itu sendiri terdiri dari 3 jenis, yaitu bantuan sosial tunai, bantuan subsidi upah dan bantuan sosial dari pemerintah daerah.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x