Hari raya Nyepi, tercipta berdasarkan cerita dari kitab suci Weda, yang menceritakan bahwa dimana pada awal abad Masehi.
Bahkan sebelumnya negeri India, dan wilayah sekitarnya, digambarkan selalu mengalami krisis dan konflik sosial berkepanjangan.
Pada saat itu banyak terjadi pertikaian antar suku-suku bangsa.
Seperti suku Saka, Pa Hiava, Yueci, Yavana, dan Malaya, dengan kondisi menang dan kalah yang silih berganti.
Dinamika perebutan kekuasaan antar suku pada akhirnya menyebabkan terombang-ambing nya kehidupan beragama pada saat itu.
Singkat cerita, pertikaian dan konflik yang berkepanjangan tersebut, pada akhirnya dimenangkan oleh suku Saka, di bawah pimpinan Raja Kanishka Satu.
Beliau kemudian dinobatkan menjadi raja dari turunan Saka, pada tanggal satu, atau satu hari sesudah Tilem bulan satu Caitra Masa.
Tahun satu Saka, yang jatuh pada bulan Maret Tahun 78 Masehi.
Untuk memperingati sesuatu hal yang baik telah terjadi, berkat keberhasilan kepemimpinan Raja Kanishka Satu, dalam menyatukan bangsa yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda.