Maka terciptalah hari suci Nyepi, sejak itu pula kehidupan bernegara, bermasyarakat, dan beragama, di India mulai ditata ulang.
Semua sistem penanggalan kalender suku Saka, akhirnya dipakai oleh sistem kerajaan di India pada waktu itu.
Singkat cerita, Agama Hindu kemudian berkembang masuk ke Nusantara.
Sistem penanggalan Saka, diperkirakan berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh Agama Hindu ke Indonesia pada abad ke 4 Masehi.
Penanggalan Saka tersebut, dibawa oleh seorang pendeta bangsa Saka, yang bergelar Ajisaka dari Kesatrapa Gujarat India, yang mendarat di Kabupaten Rembang Jawa Tengah, pada Tahun 456 Masehi.
Demikianlah awal mula perkembangan Tahun Saka di Indonesia.
Pada zaman Majapahit, Tahun Saka, benar-benar telah eksis menjadi kalender kerajaan.
Di kerajaan Majapahit, pada setiap bulan Caitra, atau Maret.
Tahun Saka, selalu diperingati dengan upacara keagamaan.