Apa Saja Fenomena Astronomi Desember 2021, Simak Penjelasannya

- 2 Desember 2021, 05:20 WIB
Ilustrasi hujan meteor
Ilustrasi hujan meteor /Unsplash

2. 7 sampai 8 Desember akan terjadi Puncak Hujan Meteor Puppid-Velid
Akan terjadi pula Hujan meteor lainnya yang akan muncul pada Desember ini adalah hujan meteor Puppid-Velid. Dia menjelaskan, Puppid-Velid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di dekat bintang Gamma Velorum (Regor) konstelasi Vela yang berbatasan juga dengan konstelasi Puppis.

Hujan meteor itu bersumber dari sisa debu Komet 96P/Machhoiz yang mengorbit matahari dengan periode 1,93 tahun. Untuk menyaksikan hujan meteor ini, bisa dilakukan mulai pukul 21.00 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah tenggara hingga barat daya.

Kata Andi Pangerang Menurutnya intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 6 meteor/jam (Sabang) hingga 8 meteor/jam (P. Rote). Hal itu dikarenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 39-56 derajat arah selatan, sedangkan intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 10 meteor/jam.

3. 9 sampai 10 Desember akan terjadi Puncak Hujan Meteor Monocerotid
Menurut Andi Ada pula hujan meteor lainnya bulan ini, yakni hujan meteor Monocerotid. Monocerotid adalah hujan meteor minor yagn titik radiannya berada di dekat konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini.

Hujan meteor ini berasal dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit matahari dengan periode 3,34 tahun dan juga menjadi sumber bagi hujan meteor Taurid Utara.

Andi menjelaskan, pada hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 19.40 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah timur hingga barat. Lalu intensitasnya untuk Indonesia mencapai 1,9-2 meteor/jam (dari Sabang sampai P. Rote).

Hal itu dikarenakan pada titik radian berkulminasi pada ketinggian 71-88 derajat pada arah utara, sementara itu intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 2 meteor/jam. Jika ingin melihat hujan meteor ini pastikan medan pandang dalam cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya.

Baca Juga: Dentuman Suara Misterius di Bali, Lapan: Diduga Meteor Besar Jatuh

4. 10 sampai 11 Desember akan terjadi Puncak Hujan Meteor Chi-Orionid
Selanjutnya ada hujan Meteor lain, Chi-Orionid adalah hujan meteor minor yang titik radiannya berada di dekat bintang Chi-Orionis konstelasi Orion. Sumber dari meteor ini adalah sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit matahari dengan periode 3,35 tahun.

Untuk Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak awal senja astronomis (50 menit setelah terbenam matahari) waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah timur hingga barat.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah