Apa Saja Fenomena Astronomi Desember 2021, Simak Penjelasannya

- 2 Desember 2021, 05:20 WIB
Ilustrasi hujan meteor
Ilustrasi hujan meteor /Unsplash

Untuk intensitasnya di Indonesia mencapai 2,5-2,9 meteor/jam (Sabang hingga P. Rote). Hal itu karena titik radiannya berkulminasi pada ketinggian 59-76 derajat di arah utara, sementara intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 3 meteor/jam.

Akan tetapi intensitas hujan meteor ini akan sedikit berkurang dikarenakan bulan yang berada di sekitar zenit saat titik radian sedang terbit.

5. Pada 12 Desember akan terjadi Komet C/2021 A1 (Leonard) melintas
Komet C/2021 A1 atau disebut juga Leonard adalah komet berperiode panjang yang ditemukan oleh G.J. Leonard di Observatorium Mount Lemmon pada 2 Januari 2021. Periode komet ini mencapai 80.000 tahun dengan kemiringan orbit 132,68 derajat atau bergerak secara retrograd. Pada 12 Desember, komet ini akan melintas dekat bumi dengan jarak terdekatnya dari bumi sejauh 0,233 satuan astronomi (sa) atau 34,857.000 km.

Di saat melintas dekat Bumi, magnitudo komet Leonard mencapai +1,2 yang menandakan bahwa komet ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik. "Sayangnya komet ini hanya dapat disaksikan oleh wilayah pada lintang 29 derajat LU atau lebih tinggi dari arah timur dekat konstelasi Ofiukus. Sehingga, komet ini tidak dapat disaksikan di lintang rendah dan belahan selatan, termasuk Indonesia," ungkap Andi.

6. 12 sampai 13 Desember akan terjadi Puncak Hujan Meteor Sigma-Hydrid
Meteor Sigma-Hydrid adalah hujan meteor minor yang titik radiannya berada di dekat bintang Sigma Hydrae konstelasi Hydra yang berbatasan dengan konstelasi Monoceros. Sumber dari hujan meteor ini adalah sisa debu benda langit yang tidak diketahui dan pertama kali diamati oleh Richard E. McCrosky dan Annette Posen.

Pada hujan meteor ini dapat disaksikan mulai pukul 21.15 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah Timur hingga Barat.

Baca Juga: 19 November Terjadi Gerhana Terlama Abad Ini, Cek Daerahnya

7. 14 sampai 15 Desember akan terjadi Puncak Hujan Meteor Geminid
Sampai pertengahan Desember masih ada hujan meteor. Di akhir pekan kedua Desember ada hujan meteor Geminid. Geminid adalah hujan meteor utama yang titik radiannya berada di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini.

Pada hujan meteor ini berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon (1983 TB) yang mengorbit matahari dengan periode 523,6 hari.

Menurut Andi, kalau hujan meteor ini dapat disaksikan mulai pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah timur laut hingga barat laut. Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia cukup besar, yakni berkisar 86 meteor/jam (Sabang) hingga 107 meteor/jam (P. Rote).

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah