WAJIB TAHU! Sebelum Rapid Antigen, CPNS Peserta SKD Sebaiknya Lakukan Ini agar Hasilnya Non-Reaktif

31 Agustus 2021, 18:10 WIB
Buat peserta CPNS, agar hasil tes antigen negatif, lakukan hal ini. /Pixabay.com

PORTAL SULUT – Seluruh CPNS yang menjadi peserta SKD wajib memasukkan hasil swab PCR negatif atau rapid Antigen non reaktif, kepada panitia seleksi (pansel) sebelum ikut tes.

Bagi CPNS yang kebagian jadwal SKD pada 2 September 2021, berarti hari ini Selasa, 31 Agustus 2021 sudah harus melakukan swab PCR atau rapid Antigen pada Rabu, 1 September 2021.

Pemeriksaan dengan metode swab PCR atau rapid Antigen bagi CPNS peserta SKD, merupakan syarat mutlak yang ditentukan oleh BKN selaku Panselnas berdasarkan rekomendasi Satgas COVID-19.

Baca Juga: Satu Hari Jelang Tes SKD, Ini Pesan Khusus BKN untuk Peserta CPNS

Bagi pelamar CPNS yang sudah melakukan swab PCR pada hari ini, tentu sudah mengantongi hasilnya.

Sedangkan bagi yang belum memeriksakan dirinya, maka kesempatan mengecek tinggal melalui rapid Antigen pada esok hari.

Nah, bagi CPNS yang hendak mengecek kondisi tubuhnya dengan metode rapid Antigen, lakukan beberapa saran ini agar bisa mendapat hasil non-reaktif pada saat pemeriksaan.

Saya hari Jumat mau rapid test, tetapi saya mengalami flu apa yang saya persiapkan agar hasil rapid test negatif?

Menurut penjelasan dr Singgih E Prasetyo, dikutip PortalSulut.PikiranRakyat.com dari laman https://www.alodokter.com/, rapid test merupakan pemeriksaan yang bersifat skrining guna mendeteksi adanya antibodi dalam tubuh yang terbentuk akibat infeksi COVID-19 yang terjadi.

Pemeriksaan rapid test dapat menunjukkan dua jenis hasil yakni reaktif maupun non-reaktif.

Hasil rapid test yang menunjukkan reaktif dapat menandakan pada beberapa kemungkinan yakni:

1. Anda sedang terinfeksi COVID-19 dan daya tahan tubuh anda sedang bekerja melawan infeksi;

2. Anda sudah lama terinfeksi COVID-19 dan daya tahan tubuh anda masih berjuang melawan infeksi;

3. Anda pernah terinfeksi COVID-19 dan daya tahan tubuh anda berhasil melawannya;

4. Anda mengalami infeksi lainnya yang disebabkan oleh virus Corona jenis lain (bukan penyebab COVID-19);

Sedangkan hasil non-reaktif tidak serta merta menunjukkan seseorang terbebas dari infeksi COVID-19.

Baca Juga: BKN Rilis Tilok Mandiri, Sesi dan Kuota Peserta SKD CPNS 2021, Ini Perincian Daerahnya

“Hal ini bisa saja akibat antibodi yang belum terbentuk saat pemeriksaan dilakukan,” kata dr Singgih E Prasetyo.

Oleh karena itu hasil rapid test tidak dapat diprediksi ataupun diketahui tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Terkait cara tertentu yang bisa dilakukan agar rapid test non-reaktif, ia memsatikan bahwa tidak ada aktivitas khusus.

“Secara umum agar terhindar dari COVID-19,, seseorang tentu harus menerapkan pola hidup sehat,” tandas dr Singgih E Prasetyo.

Antara lain dengan menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari berkumpul, serta menggunakan masker jika harus sekali ke luar rumah.

Meskipun keluhan menyerupai flu bisa saja menjadi gejala dari COVID-19, namun beberapa kondisi lain dapat menjadi penyebab hal tersebut misalnya influenza, common cold, rhinitis alergi, dan sebagainya.

“Oleh sebab itu jika anda mencurigai keluhan yang anda alami merupakan infeksi COVID-19 sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan secara lebih lanjut,” saran dr Singgih E Prasetyo.

Ia juga menegaskan bahwa swab PCR saat masih menjadi pemeriksaan baku emas untuk menegakkan COVID-19.

“Karena itu, jika anda ingin emmastikan apakah anda terinfeksi COVID-19 maka sebaiknya lakukan pemeriksaan swab PCR,” pungkasnya.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler