PORTAL SULUT - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memilih 100 ribu guru pada program guru belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Ini kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan para guru.
Baca Juga: Kemendikbud Pilih 100 Ribu Guru, Selamat Ya! Cek Disini
"Selamat kepada 100ribu Pendaftar Program Guru Belajar Seri AKM!
Siapa saja nih guru2 belajar yang masuk ke 100 ribu pendaftar Program Guru Belajar Seri AKM? Yuk, comment di bawah dan tandai rekan anda yg masuk ke 100ribu pendaftar pertama!
Ajak rekan yang lain untuk mengikuti Program Guru Belajar Seri AKM ini ya.
Kunjungi laman: gurubelajar.kemdikbud.go.id
Salam Guru Belajar!," tulis instagram @ditjen.gtk.kemendikbud.
Baca Juga: Bocoran Prakerja Gelombang 12: Ada 18 Soal Wajib Dikerjakan Biar Lolos
Ternyata bukan hanya guru yang bisa mendaftar menjadi AKM.
Beerikut ini jabatan yang bisa menjadi peserta program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum
Semua Guru SD, SMP dan SMA/SMK.
Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA/SMK.
Pengawas SD, SMP dan SMA/SMK.
Semua Guru SDLB, SMPLB, dan SMALB.
Kepala Sekolah SDLB, SMPLB, dan SMALB.
Peserta yang berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sederajat SD, SMP, SMA/SMK.
Telah memiliki Akun SIMPKB.
Baca Juga: Anda Pemilik Usaha Ini? Cek Apakah Nama Termasuk Penerima Bantuan Modal 3,5 Juta
Sebenarnya apa Program Guru Belajar?
Program Guru Belajar adalah salah satu cara untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Pembelajaran pada Program Guru Belajar merupakan upaya mendorong perbaikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Program Guru Belajar yang dapat diikuti setelah Seri Pandemi Covid-19, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH), dan Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah: Program Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif.
Baca Juga: VIRAL Vaksin Covid-19 Memperbesar Alat Vital, CATAT ITU HOAX
Apa itu program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum?
Program pembelajaran yang dirancang untuk membantu para Guru/Kepala Sekolah/pengawas SD, SMP, SMA/SMK, Guru/Kepala Sekolah SDLB, SMPLB, SMALB, dan PKBM sederajat dalam memahami tujuan, konsep dan bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional, serta dapat menganalisis contoh asesmen literasi membaca dan numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Akan Dimulai Pekan Depan
Tujuan program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum?
Memahami konsep Asesmen Nasional.
Memahami bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional.
Menganalisis contoh asesmen literasi membaca pada Asesmen Kompetensi Minimum.
Menganalisis contoh asesmen numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.
Membaca dan menindaklanjuti laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum.
Melakukan pengimbasan dengan mengajak rekan guru yang lain untuk mengikuti program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum.
Baca Juga: Mau Dapat Bantuan Rp 2,4 Juta? Begini Caranya
Nah jika tertarik mengikuti program ini, jadwal Bimtek yang tersedia 22 Desember 2020 - 23 Februari 2021. Untuk jadwal bimtek yakni
Angkatan 2
9-13 Januari 2021
Angkatan 3
14-18 Januari 2021
Angkatan 4
19-23 Januari 2021
Angkatan 5
24-28 Januari 2021
Angkatan 6
29 Januari - 2 Februari 2021
Baca Juga: Persipura Bubar, Masyarakat Sulut Ikutan Sedih
Angkatan 7
3-7 Februari 2021
Angkatan 8
8-12 Februari 2021
Angkatan 9
13-17 Februari 2021
Angkatan 10
18-22 Februari 2021
Angkatan 11
23-27 Februari 2021.
Lantas apakah dampak Asesmen Kompetensi Minimum bagi siswa, guru, dan sekolah?
Asesmen kompetensi pengganti UN akan dirancang agar tidak memiliki konsekuensi bagi siswa.
Misalnya, pelaksanaan pada pertengahan jenjang (bukan akhir jenjang) membuat hasil asesmen kompetensi tidak relevan untuk menilai pencapaian siswa.
Baca Juga: Hari Ini, Token Listrik Gratis Bisa Diklaim
Hasilnya juga tidak relevan untuk seleksi memasuki jenjang sekolah yang lebih tinggi. Dengan demikian, asesmen ini tidak akan menjadi beban tambahan bagi siswa, di luar beban belajar normal yang sudah dijalani.
Analisis dan laporan hasil asesmen kompetensi akan dibuat agar bisa dimanfaatkan guru dan sekolah untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Hal ini dimungkinkan karena asesmen baru akan didasarkan pada model learning progression (lintasan belajar) yang akan menunjukkan posisi siswa dalam tahapan perkembangan suatu kompetensi. Laporan hasil asesmen juga akan dirancang agar tidak menjadi ancaman bagi guru dan sekolah. Pemerintah menyadari bahwa baik buruknya pencapaian siswa dipengaruhi oleh faktor pengajaran (proses di sekolah) maupun faktor-faktor di luar sekolah, seperti lingkungan rumah dan gaya pengasuhan orang tua.
Karena itu keberhasilan guru atau sekolah tidak akan dinilai berdasarkan level kompetensi siswa di satu waktu. Keberhasilan guru/sekolah akan lebih didasarkan pada perubahan dan kemajuan yang dicapai dibanding waktu asesmen sebelumnya. Hasil asesmen justru akan digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sekolah. Kemdikbud akan mengalokasikan dukungan – misalnya dalam bentuk alokasi SDM dan/atau dana – sesuai dengan kebutuhan tiap sekolah.***