Hasil studi ini membandingkan kejadian patah tulang pada mereka yang mengonsumsi dosis tinggi yaitu 2000 unit internasional bentuk vitamin D paling aktif, yang disebut D-3 atau pil dummy setiap hari selama lima tahun.
"Sementara vitamin D dan kalsium bekerja paling baik bersama-sama, 20 persen peserta studi yang juga mengonsumsi suplemen kalsium tidak mendapat manfaat apa-apa," katanya.
Baca Juga: Begini Ciri Peredaran Darah Tidak Lancar, Kata dr. Saddam Ismail
"Begitu juga sejumlah kecil peserta penelitian yang memiliki kadar vitamin D dalam darah rendah," kata Manson.
Diperkirakan sepertiga orang Amerika berusia 60 tahun ke atas mengonsumsi suplemen dan lebih dari 10 juta tes darah untuk kadar vitamin D dilakukan setiap tahun.
Meskipun selama bertahun-tahun selalu ada kontroversi ihwal apakah rata-rata dewasa tua membutuhkan keduanya.
"Temuan terbaru mengakhiri perdebatan itu. Anda harus berhenti mengonsumsi suplemen vitamin D untuk mencegah penyakit kronis dan dokter harus menghentikan pemeriksaan rutin yang memicu kekhawatiran,” tulis Drs Steven Cummings dari California Pacific Medical Center saat mengomentari studi.***