Mengenal Kleptomania, Mencuri Hanya Karena Dorongan Emosi bukan Tak Mampu

17 Agustus 2022, 05:49 WIB
Ilustrasi kleptomania /Pixabay

PORTAL SULUT - Beberapa hari lalu terjadi peristiwa yang menjadi perhatian publik yaitu kasus pencuri coklat.

Dari video rekaman yang viral, diketahui konsumen tersebut menaiki mobil Mercedes Benz, artinya konsumen mencuri cokelat bukan karena dia tidak mampu membayar tetapi karena adanya dorongan mencuri yang tidak bisa dikendalikan.

Mencuri hanya karena dorongan emosi bukan karena tak mampu, sering disebut Kleptomania. Mereka mencuri karena alasan yang tidak bisa dijelaskan. Bahkan, mereka sebenarnya sadar bahwa apa yang dilakukannya salah, bisa menyakiti dirinya ataupun orang lain, namun, mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak mencuri barang tersebut.

Baca Juga: Penderita Nyeri Sendi Wajib Hindari 9 Makanan ini

Apa sih yang dimaksud dengan Kleptomania?

Kleptomania adalah gangguan kebiasaan dan impuls (impulse control disorder) yang ditandai dengan sulitnya menahan dorongan untuk mencuri (mengambil sesuatu tanpa ijin). Biasanya, benda yang diambil sebetulnya tidak dibutuhkan dan umumnya tidak bernilai tinggi. Pada Kleptomania, dorongan untuk mencuri itu bukan muncul karena mereka membutuhkan atau menginginkan barang tersebut. Bukan pula karena mereka tidak mampu membelinya namun karena adanya dorongan yang tidak dapat dikendalikan. Penderita Kleptomania kerap mencuri di tempat-tempat umum, atau mengutil dari rumah teman-temannya.

Kleptomania sering dimulai pada masa remaja atau dewasa muda, tetapi juga dapat dimulai pada masa dewasa atau lebih lambat. Mengutip Cleveland Clinic, gangguan ini tidak menular, jadi Sobat Sehatku tidak perlu takut tertular menjadi Kleptomania bila bergaul dengan penderita Kleptomania

Trus, apa penyebab Kleptomania?

Sampai saat ini, penyebab kleptomania belum diketahui sepenuhnya, Beberapa ahli berpendapat bahwa ketidakseimbangan bahan kimia otak atau neurotransmitter merupakan salah satu penyebab potensial munculnya Kleptomania.

Neurotransmitter terlibat dalam pengiriman pesan di otak, dan ketika bahan kimia ini tidak seimbang, mungkin ada masalah dengan cara otak merespons dorongan. Gangguan bahan kimia otak itu antara lain:
• Penurunan kadar serotonin, yaitu senyawa kimia otak yang berfungsi mengatur emosi dan suasana hati (mood).
• Ketidakseimbangan sistem opioid otak yang menyebabkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan.
• Gangguan pelepasan dopamin, yaitu senyawa kimia otak yang menimbulkan rasa senang dan ketagihan
Selain gangguan senyawa kimia otak, pendapat lain menyatakan bahwa stres dianggap sebagai penyebab potensial lain dari penyakit ini. Ketidakmampuan untuk mempertahankan kontrol dorongan dapat dipicu oleh peristiwa stres yang besar, atau oleh kombinasi dari stresor yang lebih kecil.

Kleptomania adalah jenis gangguan kontrol impuls. Stres berdampak negatif pada pengendalian impuls, jadi meskipun bukan penyebabnya, stres dapat memperburuk masalah.

Faktor risiko Kleptomania

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami Kleptomania, yaitu:
• Memiliki keluarga dengan Kleptomania,
• gangguan obsesif-kompulsif
• kecanduan alkohol
• penyalahgunaan narkoba
• Menderita gangguan mental lainnya seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan penggunaan zat atau gangguan kepribadian.

Baca Juga: Inilah Beberapa Pilihan Makanan Sehat Untuk Penderita Kanker Pankreas

Gejala Kleptomania

Kleptomania berbeda dengan pencurian yang dilandasi motif kriminal. Tidak seperti pengutil pada umumnya, pengidap kleptomania tidak mencuri secara kompulsif untuk keuntungan pribadi, karena berani, untuk balas dendam, atau karena pemberontakan.
Sejumlah gejala dan tanda yang menjadi kharakteristik Kleptomania adalah:
• Tidak mampu untuk menahan dorongan kuat untuk mencuri barang, meskipun sebenarnya barangnya tidak dibutuhkan atau nilainya kecil.
• Mencuri dilakukan secara spontan dan dilakukan seorang diri
• Hasil curian tidak digunakan sendiri, kadang kala barang curian hanya dibuang, diberikan kepada orang lain, atau bahkan dikembalikan lagi
• Pencurian dilakukan di tempat umum atau tempat ramai, seperti pasar, toko, super market atau pesta
• Merasakan peningkatan ketegangan, kecemasan, atau gairah yang mengarah pada pencurian.
• Merasakan kesenangan, kelegaan atau kepuasan setelah berhasil mencuri.
• Merasa sangat bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut ditangkap setelah pencurian.
• Munculnya dorongan untuk melakukan pengulangan siklus Kleptomania.

Bila Sobat Sehatku mengalami gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Sobat Sehatku tidak perlu khawatir karena Dokter tidak akan melaporkan Sobat Sehatku ke pihak berwajib, tetapi justru membantu mengatasi masalah yang dihadapi.

Jika teman atau keluarga Sobat Sehatku diduga menderita Kleptomania, jangan kucilkan atau menghakimi mereka. Sebaliknya, yakinkan mereka bahwa perilaku tersebut termasuk gangguan mental dan sarankan mereka untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pengobatan Kleptomania

Kleptomania tidak bisa diatasi seorang diri. Tanpa penanganan medis, kondisi ini kemungkinan akan menjadi kondisi jangka panjang yang berkelanjutan. Beberapa pengobatan yang mungkin dilakukan untuk menangani
Kleptomania biasanya melibatkan psikoterapi, obat-obatan atau kombinasi keduanya, terkadang bersama dengan kelompok swadaya. Namun, tidak ada pengobatan kleptomania standar, dan para peneliti masih berusaha memahami apa yang paling berhasil. Pengidap mungkin harus mencoba beberapa jenis perawatan untuk menemukan apa yang cocok.

Kleptomania harus ditangani secara berkelanjutan agar tidak kambuh. Jika gejala sudah membaik tetapi timbul keinginan untuk mencuri lagi, segera temui dokter.

Pencegahan Kleptomania
Mengingat penyebab Kleptomania belum diketahui secara pasti, sampai saat ini belum diketahui juga bagaimana cara untuk mencegah gangguan perilaku ini. Namun, semakin dini pengobatan yang dilakukan setelah gejala muncul diyakini dapat mencegah Kleptomania memburuk dan mengurangi risiko timbulnya dampak negatif.
Hal lain yang mungkin dapat mencegah Kleptomania adalah dengan cara menghindari situasi yang dapat memicu keinginan untuk mencuri, misalnya menjauhi toko atau tempat umum selama masa stress.

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler