Kenali 15 Cara Cegah Demam Berdarah Dengue

16 Juni 2022, 05:15 WIB
Ilustrasi nyamuk yang sebabkan demam berdarah dengue (DBD) /Pixabay/ 41330/


PORTAL SULUT - Siapa tak kenal dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD)? Penyakit yang mengancam jiwa ini telah lama menjangkiti Indonesia.

Hampir seluruh wilayah Indonesia yang beriklim tropis menjadi daerah endemis dengue, yaitu daerah yang biasa terjadi kasus dengue.

Apa DBD itu?

Menurut situs web Kemenkes, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.

Baca Juga: Inilah 9 Manfaat Bengkoang Untuk Kesehatan, Kaya Vitamin

Penyakit demam berdarah rawan muncul saat musim hujan tiba. Hal itu karena genangan air merupakan tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.

DBD masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dan menimbulkan dampak sosial berupa kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurang usia harapan dalam berupa kecemasan keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup masyarakat.
Adapun dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan sakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan belum ada pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan DBD. Untuk saat ini, cara terbaik untuk mencegah infeksi DBD adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi populasi nyamuk.

Nah, Sobat Sehatku, berikut disampaikan cara-cara untuk mencegah terjangkit DBD sebagaimana disarikan dari bahan paparan dalam Temu Kader PKK Puskesmas Tepus I.

Baca Juga: Inilah Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan, Menurut dr Saddam Ismail

1. Menguras tempat penampungan air
Kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, drum dan tempat penampungan air lainnya wajib dilakukan. Dinding penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

2. Menutup tempat penampungan air
Setelah menguras tempat air, jangan lupa menutup tempat-tempat penyimpanan air di sekitar Anda. Hal ini dapat mencegah nyamuk untuk dapat bertelur di sana.

3. Mengubur barang-barang bekas
Kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

4. Melakukan penyemprotan nyamuk atau fogging
Fogging atau pengasapan dilakukan sebagai salah metode pengendalian faktor penyebab penyakit DBD, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Biasanya kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang dapat mengeluarkan asap berisi insektisida.

Insektisida inilah yang kemudian akan bekerja membunuh nyamuk dewasa penyebab menyebarnya penyakit DBD. Biasanya, insektisida yang digunakan ada beberapa jenis, meliputi malathion, cypermetrin, alfacypermetrin, pirimiphos-methyl, temephos, dan pyriproxyfen.

Baca Juga: Ternyata Telur Ikan Memiliki Segudang Manfaat Untuk Kesehatan Yang Belum Diketahui Banyak Orang!

5. Hindari tumpukan-tumpukan barang di rumah seperti baju bekas, buku dan lainnya
Baju kotor yang menumpuk dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Memang tumpukan baju kotor bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika Anda memang harus menyimpan kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup.

6. Memastikan cahaya masuk ke dalam rumah
Nyamuk menyukai tempat gelap dan sejuk sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas. Oleh karena itu, jika ruangan kita terkena cahaya secara rutin, nyamuk tidak akan “betah” berada di rumah kita.

7. Balikkan wadah-wadah kosong yang mampu menampung air sehingga mencegah kemungkinan untuk menampung air tak terpakai.

8. Gunakan krim anti nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun, baik di siang maupun malam hari.
Ketika Anda hendak bepergian, jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian.

9. Gunakan kelambu yang dipasang di tempat tidur.
Tidak hanya saat bepergian, Anda tetap harus melindungi diri dari gigitan nyamuk ketika sedang tidur karena nyamuk demam berdarah aktif pada malam hari hingga menjelang subuh.

10. Menggunakan kawat anti nyamuk pada setiap ventilasi rumah
Kasa nyamuk berguna untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah. Anda bisa memasang kasa nyamuk ini pada pintu dan jendela Anda.

11. Menggunakan pakaian berwarna terang
Penelitian baru menyebutkan bahwa nyamuk tak cuma tertarik pada aroma tetapi juga warna. Warna-warna terang dianggap sebagai ancaman bagi nyamuk. Mengenakan pakaian berwarna terang bisa menjadi cara tambahan untuk mengurangi gigitan nyamuk.

Baca Juga: 5 Manfaat Dahsyat Makan Sayur Sawi bagi Kesehatan

12. Membunuh jentik nyamuk di penampungan air dengan abate
Abate efektif dalam memberantas larva nyamuk demam berdarah karena mengandung temefos dalam bentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan. Temefos merupakan pestisida yang dapat mengendalikan populasi nyamuk dan serangga, dengan mempersingkat siklus perkembangan larva. Penggunaan temefos tidak mencemari lingkungan. Bukan itu saja, zat kimia tersebut sudah terjamin keamanannya bagi manusia maupun hewan di sekitarnya.

13. Vaksinasi dengue pada anak berusia 9-16 tahun
Imunisasi dengue adalah vaksin untuk mencegah infeksi dengue sehingga mampu mengurangi risiko seorang anak terkena infeksi dengue yang berat. Infeksi dengue yang berat memiliki dampak bisa terjadinya kebocoran plasma darah atau anak mengalami syok. Kondisi itulah yang dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus DBD.

14. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
Selain menyemprotkan obat anti serangga atau anti nyamuk, Anda juga bisa melakukan upaya pencegahan lain yaitu menanam tumbuhan yang dibenci atau ditakuti oleh nyamuk. Berbagai tanaman ini mengandung senyawa dan aroma yang tidak disukai oleh nyamuk bahkan bisa membunuh nyamuk. Contoh tanaman pengusir nyamuk : lavender, catnip, serai wangi, rosemary dan sebagainya.

15. Hindari daerah yang berpotensi banyak infeksi demam berdarah dengue
Menghindari berkunjung ke daerah yang rawan DBD merupakan cara paling mudah untuk meminimalkan kita terhindar dari terjangkit DBD.

Sebelum terlambat, yuks, terapkan gaya hidup sehat untuk menghindarkan kita dan keluarga kita dari bahaya DDB. Ingat prinsip “lebih baik mencegah daripada mengobati”,

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler