Setelah memakan api abadi, Naga Biru memiliki nafas api yang sangat mematikan.
Dengan nafas api itu, Naga Biru melawan para Dewa yang mencoba menangkapnya.
Kemudian, Naga Biru bergabung bersama para iblis membuat kekacauan di muka bumi. Ia membakar hutan dan pemukiman dan juga memakan manusia.
Di suatu hari, Dewa Wisnu dan Dewa Syiwa sedang dalam perjalanan memindahkan gunung Semeru dari India ke pulau Jawa untuk memaku pulau yang terapung-apung di lautan dan bertemu dengan Naga Biru Jonggring Saloko bersama para iblis yang sedang membuat kekacauan.
Dewa Wisnu dan Dewa Syiwa menghentikan kekacauan itu. Para iblis langsung lari tunggang-langgang ketika melihat Desa Wisnu dan Dewa Syiwa.
Para iblis sebenarnya sudah tahu bagaimana kehebatan kedua Dewa itu, hanya Naga Biru yang tidak lari. Dia merasa mampu mengalahkan kedua Dewa itu dengan nafas apinya.
Namun ternyata, Naga Biru salah menilai. Kedua Dewa itu mampu mengalahkan Naga Biru dengan sangat mudah.
Naga Biru kemudain dirantai menggunakan rantai emas milik Dewa Siwa dan dipaku di puncak gunung Semeru.
Agar Naga Biru tidak bisa kabur dengan cara membakar rantai emas, Dewa Wisnu mengambil api abadi dari perutnya dan menyimpan api itu diperut gunung Semeru.