Suriwa pergi dengan berbekal sebuah obor dan sebungkus nasi putih yang belum sempat dibuka karena keburu datang sang kakek tabib
Sedangkan, ibunya dititipkan pada kakek tabib, yang digendong oleh anak si kakek tabib untuk dirawat sementara di rumahnya.
Satu hari pun telah berlalu. Suriwa sudah mendekat ke puncak gunung.
Saat sedang bersandar pada sebuah pohon besar, Suriwa dikejutkan oleh gerombolan hewan dari atas gunung yang turun menuju lereng.
Macan kumbang, kijang, ular berbisa dan binatang-binatang lainnya berbondong-bondong turun ke gunung.
Uriwa pun bertanya-tanya dalam hati, ada apa dibalik semua ini.
Suriwa pun terus berjalan dan tanpa terasa sudah berada dipuncak gunung.
Suriwa mulai mencari Anggrek merah di hutan yang sangat sepi, namun dia belum menemukan apa yang dicari saat hari mulai gelap.
Kemudia, Suriwa pun mendengar jeritan merip dengan tangisan di tengah-tengah kesunyian hutan itu.
Suriwa pun coba mendekati asal suara tersebut.