Legenda Naga Biru Semeru: Jonggring Saloko Si Penyelamat Penduduk Desa

- 21 Desember 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi, Naga Biru. Legenda Naga Biru Semeru: Jonggring Saloko Si Penyelamat Penduduk Desa
Ilustrasi, Naga Biru. Legenda Naga Biru Semeru: Jonggring Saloko Si Penyelamat Penduduk Desa /Yoga mulyana /

Alkisah, hiduplah seorang anak bernama Suriwa bersama ibunya di kaki Semeru . Mereka hidup berdua tanpa sosok ayah yang sudah pergi menghadap sang Khalik.

Kemudian, suatu ketika sang ibu menderita demam yang sangat tinggi. Berbagai pertolongan yang diberikan Suriwa tak mampu meredakan demam ibunya.

Hingga pada akhirnya Suriwa yang baru berumur 15 tahun itu memutuskan untuk mengantar ibunya ke tabib.
Perjalanan mereka berdua itu berbekal sepiring nasi putih tanpa lauk yang dibungkus daun pisang. Suriwa pun menggendong ibunya.

Di tengah perjalanan, Suriwa dan ibunya beristirahat di sebuah gubuk kecil petani.

Tak lama berselang, muncullah seorang kakek di gubuk tersebut dan menanyakan maksud kehadiran Suriwa dan ibunya di situ pada malam hari.

Baca Juga: JATIM DIKEPUNG BENCANA? Ini Penglihatan Indigo Togar Otadan, Dan Tips Ampuh Selamat Dari Bencana

Setelah mendapat penjelasan dari Suriwa terkait kondisi ibunya, kakek itu pun memperkenalkan dirinya sebagai tabib yang mereka cari.

Kakek tabib langsung memeriksa Ibu Suri dan dia kaget saat memeriksa ibu Suriwa, ternyata panasnya tinggi sekali dan si tabib tak punya obat untuk menyembuhkannya.

Dengan berat hati, si kakek tabib menceritakan kondisi ibu Suriwa.

Kondisi ibunya sangat buruk, di mana hanya bunga anggrek merah yang bisa mengobati sakit ibu Suriwa dan bunga anggrek merah hanya tumbuh di puncak gunung Semeru.

Kemudia, karena kecintaannya kepada sang ibu, Suriwa pun pergi mendaki Semeru seorang diri.

Halaman:

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah