PORTAL SULUT - Di awal tahun 2023 ini, deretan kejadian gempa bumi terjadi di Indonesia. Baik berskala hingga M 7 maupun dibawah M 5.
Lantas apakah hal ini masih wajar? Berikut tanggapan dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
"Fenomena kegempaan akhir2 ini masih tergolong wajar jk mengacu data katalog dan statisitik monitoring gempa di BMKG. Fluktuasi aktivitas kegempaan di Indonesia berupa peningkatan aktivitas gempa pernah tjd bbrp kali, spt pada Des 2021, Juli 2021, Nov 2019, Agus 2018 dan Nov 2018," tulis Daryono dikutip dari akun Twitter @DaryonoBMKG.
Smentara itu, sedikitnya ada tiga faktor penyebab gempa bumi di Indonesia.
1. Pergerakan Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Inilah mengapa Indonesia sering terjadi gempa bumi, yang biasanya disebut gempa bumi tektonik.
2. Indonesia Termasuk Jalur Ring of Fire
Indonesia secara geografis terletak berada di kawasan Ring of Fire atau 'Cincin Api' Pasifik. Pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Oleh sebab itu, Indonesia termasuk negara rawan dilanda bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi hingga tsunami.
3. Aktivitas Gunung Berapi di Indonesia