Obat Gangguan Ginjal Akut Didapat, Pemerintah Pesan dari Singapura

- 21 Oktober 2022, 22:36 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa pemerintah sudah menemukan obat untuk AKI.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa pemerintah sudah menemukan obat untuk AKI. /Antara foto/

PORTAL SULUT - Pemerintah memastikan obat untuk mengatasi gangguan ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) sudah didapat.

Namun obat tersebut ternyata belum tersedia di Indonesia. Pemerintah pun harus mendatangkannya dari negara tetangga, Singapura.

Kasus gangguan ginjal akut sudah mengkhawarirkan. Bahkan pemerintah pun sampai melarang sejumlah obat sirup sebagai upaya mengatasinua.

 Baca Juga: Klaim Punya Video Kunci, Komnas HAM Pastikan Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan

Sejumlah orang tua pun cemas karena penyakit ini banyak menimpa anak-anak. Apalagi kasusnya sudah sudah menyentuh sekitar 241.

Kabar baiknya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa pemerintah sudah menemukan obat untuk AKI.

"Begitu kami tahu penyebabnya apa, toxic-nya apa, kami mencari obatnya untuk para balita yang masuk rumah sakit," kata Budi Gunadi Sadikij

"Sudah ketemu obatnya, namanya Fomepizole (injeksi)," ujar Budi dikutip Portal Sulut dari Antara via Pikiran-Rakyat.com Jumat, 21 Oktober 2022.

Kendati demikian, obat tersebut saat ini belum tersedia di Indonesia. Maka dari itu, pemerintah telah memesan obat Fomepizole yang didatangkan dari Singapura.

Budi mengatakan, obat Fomepizole telah diujicobakan terhadap 10 pasien AKI yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan menunjukkan hasil yang positif.

"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," lanjutnya.

Budi berharap obat tersebut dapat menekan laju kematian pasien. Tercatat hingga saat ini, 133 jiwa dari total pasien yang dirawat sebanyak 241 orang di 22 provinsi.

 Baca Juga: Ini Langkah-langkah yang Harus Dilakukan bila Anak Terlanjur Minum Obat Sirup yang Dilarang

"Jadi selain dicegah sumber penyakitnya, kami juga lakukan terapi dari sisi obat-obatan," katanya.

Pada awal kemunculannya, AKI berstatus sebagai penyakit misterius.

Budi mengatakan, pemeriksaan PCR dan metagenomik dalam penelitian patogen memperlihatkan bahwa AKI dipicu oleh senyawa kimia dalam obat sirup yang tercemar oleh Etilen glikol, Dietilen Glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE).

Pemerintah melalui hasil penelitian Kemenkes menyimpulkan bahwa ketika sirup yang tercemar bahan kimia tersebut masuk kedalam sistem metabolisme maka akan terjadi sebuah pengkristalan dalam ginjal.

"Jika senyawa kimia itu masuk dalam metabolisme manusia, itu mengubah senyawa kimia tadi jadi asam oksalat," kata dia.

"Ini berbahaya, kalau asam oksalat masuk ginjal, bisa jadi kalsium oksalat seperti kristal kecil yang tajam merusak ginjal anak," sambung dia.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Menkes Klaim Sudah Temukan Obat Gagal Ginjal Akut pada Anak"***

 

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah