KIB Mulai Menyusun Visi Misi dan Program Koalisi, Pengamat Ingatkan Hal Ini

- 25 Agustus 2022, 18:11 WIB
Koalisi Indonesia Bersatu
Koalisi Indonesia Bersatu /Dok. Golkar

"Kalau Amerika itu prosesnya konvensi berbasis pada partai politik. Demorat punya konvensi sendiri, Republik juga demikian. Tapi kalau di Indonesia, model konvensi tidak relevan karena setelah konvensi dia harus membangun koalisi lagi," tegasnya.

Rakyat Penasaran

Sementara itu, Ketua Network for Indonesia Democratic Society (Netfid) Dahlia Umar mengatakan bahwa KIB berupaya tetap berada di orbit, tetap berada dalam perbincangan meski mereka belum memiliki Capres dan Cawapres.

“Mereka harus tetap berada orbit trending partai yang diperbincangkan. Jelang pemilu mereka pengen dikenal, pertama mereka punya capres duluan. Ada yang curi start punya capres duluan, eksis, yang belum punya mereka harus mencari cara lain, salah satunya dengan mengenalkan program,“ katanya hari ini (25/8).

Baca Juga: KIB Melaunching Program PATEN, Penyampaian Visi dan Misi Menghadapi Pemilu 2024

Namun dengan KIB mengajukan program terlebih dahulu, ini malah bikin masyarakat nantinya penasaran. “Ada storyline, jagoan datang duluan, ada story yang datang belakangan tetapi dia udah bilang kisi kisi, nah ini yang bikin masyarakat penasaran,” sebut Dahlia.

Dengan strategi ini, KIB kata dia berupaya mengamankan dulu koalisi mereka untuk kemudian beralih pada ‘belanja tokoh’. “Paling aman memang untuk mengamankan format koalisi dulu sehingga memenuhi syarat minimal 20% tadi. Adapun siapa capres dan cawapres tinggal membaca analisis internal, siapa yang paling menguntungkan saat mengajukan calon. Dan itu makan waktu, karena mereka harus mengukur koalisi lawan juga,“ tandas Dahlia.***

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah