Menurut lelaki paruh baya yang memiliki dua putra ini, kotoran sapi yang diternak awalnya hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kandang atau kompos.
"Sapi-sapi milik kami, dikandangkan di samping rumah agar memudahkan menampung kotorannya," kata lelaki lulusan SMA Nasional Maros ini.
Baca Juga: Kabar Gembira Buat Peserta PPPK Guru yang Tak Lolos Tahap 1 dan 2, Baca Ini Sebelum Daftar Tahap 3
Namun setelah petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Maros mengunjungi lokasinya dan memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk menjadi energi biogas, Basir pun tertarik mencobanya.
Dengan memanfaatkan sisa lahan, kandang ternak sapinya pun dibangun semi permanen.
Dia membangun bak penampungan kotoran sapi dan sistem pengolahan sederhana untuk memproduksi energi biogas.
Berkat kegigihan dan kesungguhan Basir untuk mengelola kotoran sapinya itu, akhirnya berhasil memproduksi energi biogas.
Ia kemudian memanfaatkannya sebagai sumber energi untuk menghidupkan kompor gas dua "tungku".
Api yang dihasilkan kompor dari energi biogas ini berwarna biru, sehingga panci-panci bebas dari kerak hitam seperti jika memasak dengan kayu bakar.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Minggu, 22 Mei 2022, temuan tersebut, diakui oleh Basir memiliki manfaat bagi kehidupannya.