Premium dan Pertalite Akan Dihilangkan, Bagaimana Kendaraan Lama?

- 27 Desember 2021, 12:46 WIB
Premium dan Pertalite akan Dihapus, Hanya Tersisa Pertamax di 2022?
Premium dan Pertalite akan Dihapus, Hanya Tersisa Pertamax di 2022? /Abimanyu Satriyo Wicaksono/Portal Pati

PORTAL SULUT - Pemerintah berencana akan hilangkan bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar oktan 88 atau Premium yang disampaikan melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Selain jenis Premium, pemerintah juga berencana akan menghapus bensin RON (Research Octane Number) 90 atau dikenal dengan nama Pertalite.

Hal itu sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi udara dengan mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan, yakni dengan menggunakan BBM RON tinggi.

Baca Juga: Sentilan Erick Thohir Soal Toilet di SPBU Harus Bayar, Warga Net Serbu Instagram PT Pertamina: Toilet Gratis

'Kita memasuki masa transisi dimana Premium RON 88 digantikan dengan Pertalite RON 90 sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.” Ucap Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih seperti dikutip Portalsulut.com dari Antara.

Menurut Soerjaningsih, pemerintah saat ini tengah menyiapkan roadmap untuk merumuskan BBM yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan Pertalite.

'Dengan roadmap ini, ada tata waktu dimana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa dimana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax.” katanya.

Menurut pemerintah penggantian bahan dari jenis Premium ke Pertalite akan menurunkan emisi karbon dioksida sebanyak 27 persen.

Sementara subtitusi dari Pertalite ke Pertamax akan menurunkan karbon dioksida sebanyak 14 persen.

Baca Juga: Erick Thohir Tegur Direksi Pertamina Karena Toilet SPBU Bayar, Warganet: Baru Tahu Ya Pak Menteri?

Dengan hilangnya BBM jenis Premium dan Pertalite, pertamina nantinya hanya akan menyediakan bensin Jenis Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98).

Lantas apakah dampak yang ditimbulkan terhadap mesin, kendaraan keluaran tahun lama yang direkomendasikan menggunakan bensin dengan Oktan 88.

Dirangkum Portalsulut.com dari berbagai sumber, RON atau kadar oktan sederhananya adalah tingkat toleransi bahan bakar dalam menahan kompresi mesin kendaraan.

Bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi akan lebih baik, saat menerima kompresi yang lebih tinggi di ruang bakar kendaraan.

Sebaliknya jika kadarnya rendah campuran bensin dan udara yang masuk ke ruang bakar akan meledak sebelum busi melakukan ignition.

Hal ini pun akan menimbulkan ngilitik atau knokking dalam mesin kendaraan, dan tentunya sangat buruk bagi daya tahan mesin, karena akan menurunkan performa hingga kerusakan pada part-part kendaraan.

Penggunaan BBM dengan oktan tinggi pada kendaraan keluaran baru, yang telah menerapkan rasio kompresi mesin diatas 10:1 tentunya akan meningkat efisiensi pembakaran.

Baca Juga: CEPAT DAFTAR DI SINI! PT Pertamina Buka 32 Lowongan Pekerjaan, Cek Juga Syarat dan Ketentuan

Namun bagaimana dengan kendaraan yang diproduksi dengan rasio kompresi dibawah 10:1 yang direkomendasikan menggunakan RON 88.

Sebenarnya penggunaan bahan bakar yang kadar oktanya tidak berbeda terlalu jauh, tidak akan menimbulkan dampak yang siginifikan bagi mesin kendaraan.

Namun perlu diperhatikan penggunaan oktan yang terlalu tinggi dari apa yang direkomendasikan akan menyebabkan campuran bahan bakar tidak akan terbakar sempurna, sehingga menimbulkan kerak dalam ruang bakar.

Yang terparah disebut fuel delution atau sisa bahan bakar yang merembes melewati ring piston hingga tercampur dengan oli mesin, menyebabkan oli menjadi lebih encer dari yang seharusnya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah