Hebat! Indonesia Bakal Dirikan Pabrik Baterai Raksasa Dunia, Ini Lokasinya dan Tenaga Kerjanya

- 15 Januari 2021, 13:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan uji coba mobil listrik dan pengecekan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali.
Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan uji coba mobil listrik dan pengecekan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. /Dok. Setkab.go.id/

Rencananya sebagian baterai yang dihasilkan di sana akan dipasok ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.

Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia maju di 2045.

Di mana, hilirisasi pertambangan merupakan salah satu wujud transformasi tersebut. Investasi raksasa LG Consortium ini akan menjadi investasi terbesar sejak dua dekade terakhir. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni USD9,8 miliar, atau sekitar Rp142 triliun.

Baca Juga: Sekolah Belum Terdaftar, Berikut Cara Registrasi Akun LTMPT pada SNMPTN 2021

Realisasi proyek itu akan membuat Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang punya industri baterai listrik dari hulu (pertambangan) hingga hilir (baterai lithium dan mobil listrik). Indonesia juga segera memiliki pusat industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia.

LG Energy Solution Ltd merupakan anak perusahaan dari konglomerasi LG Group. Proyek kerja sama investasi ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di Busan pada November 2019. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi ini merupakan yang terbesar yang pernah masuk Indonesia setidaknya setelah dua dekade lebih. "Investasi LG ini terbesar setelah era reformasi," kata Bahlil seperti dikutip dari indonesia.go.id.

Baca Juga: Pendaftar SNMPTN 2021 Harus Punya Akun LTMPT, Berikut Cara Registrasinya

Nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) sudah ditandatangani BKPM dengan LG Energy Solution Ltd di Seoul, Korea Selatan, pada 18 Desember 2020. MoU itu berisi tentang kerja sama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining), serta industri prekursor dan katoda, dengan nilai rencana investasi yang mencapai USD9,8 miliar. MoU itu sekaligus menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan, keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia.

"Indonesia akan naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik. Di mana, baterai memegang peranan kunci, bisa mencapai 40% dari total biaya untuk membuat sebuah kendaraan listrik," ujar Bahlil.

Dalam realisasi investasi proyek, perusahaan patungan ini akan memprioritaskan kerja sama dengan pengusaha nasional, pengusaha nasional yang ada di daerah serta usaha kecil dan mikro (UKM) lokal yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok. Dengan demikian diharapkan, dapat menggerakkan perekonomian nasional yang akan berdampak positif bagi daerah. "Jadi, investasi ini akan menjadi model kolaborasi komplet yang melibatkan perusahaan asing dengan reputasi global, BUMN yang mumpuni, dan pelaku ekonomi swasta nasional/daerah yang kuat," kata Bahlil.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x