Beredar Lagi Link Palsu Pendaftaran Prakerja linevip.vip. Hati-Hati Ini Resiko Jika Mendaftar

14 Oktober 2020, 13:32 WIB
Beredar akun palsu pendaftaran prakerja /

PORTAL SULUT - Setelah beberapa hari lalu muncul alamat website pendaftaran prakerja https://prakerja.vip, kini muncul lagi alamat pendaftaran baru yakni https://linevip.vip/j/j?c=job.

Di grup medsos ramai beredar narasi terkait pendaftaran melalui akun tersebut.

"Daftar Prakerja Sekarang

Dapatkan bantuan sebesar *600.000* dari pemerintah lewat program prakerja
*Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya*
yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Bantuan akan dikirim setiap bulan selama program ini berjalan
Langkah untuk mendaftar Prakerja
????????Kunjungi situs web di bawah ini 
????????Isi formulir data diri
????????Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
????????Bantuan akan dikirim melalui rekening bank
_harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan_

https://linevip.vip/j/j?c=job," bunyi narasi pada WA berantai tersebut.

Baca Juga: Ingat, Pendaftaran BLT UMKM Rp2,4 Juta Hanya Dilayani Tempat Ini. Selain Itu Dipastikan Tak Lolos

Portal sulut mencoba membuka website tersebut. Dalam tulisannya, warga diajak untuk mengisi data.

"Registrasi Program Kartu Prakerja

Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya sebesar 600 ribu rupiah yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. 
Bantuan dana sebesar 600 ribu rupiah akan diberikan setiap bulan selama program ini berjalan 
Layanan ini tidak dikenakan biaya apapun (GRATIS) 

108336 Orang telah Mendaftar," tulis dasboard web tersebut.

Baca Juga: Pertamina Promo Beli Pertamax Lebih Murah Hingga 31 Oktober, Begini Caranya

Masyarakat diminta untuk tidak mempercayai hal tersebut.

Menanggapi hal ini, managemen Prakerjameminta masyarakat tak mudah percaya dengan oknum yang mengatasnamakan prakerja.

Dalam keterangan resmi di Instagram prakerja.go,id, masyarakat diminta menanyakan ke nomor 0800-150-3001 (bebas pulsa) jika ingin menanyakan soal program prakerja.

Baca Juga: Beredar Kabar Habib Rizieq Segera Pulang, Kapan Akan ke Indonesia?

"Sobat Prakerja, mohon waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja.

Alamat situs Kartu Prakerja yang resmi hanya www.prakerja.go.id.

Pastikan Sobat tidak memberikan data pribadi seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK (Kartu Keluarga), nomor HP, alamat email, atau data pribadi lainnya kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Jadi, pastikan Sobat hanya mengunjungi situs Kartu Prakerja yang resmi, ya!
ㅤㅤ
Selain itu, jangan percaya bila Sobat menerima email yang tidak menggunakan domain email resmi Kartu Prakerja. Domain email resmi Kartu Prakerja hanya prakerja.go.id

Baca Juga: Hari Ini Diperingati Rebo Wekasan, Berikut Asal - Usulnya
ㅤㅤ
Bila Sobat menemukan informasi mencurigakan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja, silakan laporkan melalui nomor layanan masyarakat Kartu Prakerja berikut ini:
ㅤㅤ
☎️ 0800-150-3001 (bebas pulsa)," tulis instagram prakerja.go.id.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau masyarakat jangan mudah mengunggah data kependudukan, seperti KTP elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA) ke media sosial.

Sebab, data itu akan muncul dalam mesin pencari Google sehingga mudah disalahgunakan bahkan diperjualbelikan.

"Banyaknya gambar KTP-el dan KK yang tersebar di Google juga menjadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh dalam siaran pers, Sabtu 27 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Lowongan Kerja, PT Yakult Indonesia Buka Beberapa Posisi

Masyarakat pun dengan enteng menyerahkan copy KTP-el, KK untuk suatu keperluan, seperti mengurus SIM dan lainnya melalui biro jasa.

Data KTP-el dan Nomor HP kita itu sudah kita sebarluaskan sendiri saat masuk hotel, perkantoran, dan lain-lain. Tak ada jaminan data tadi aman tidak dibagikan ke pihak lain sehingga muncul banyak penipuan," sebut Zudan.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler