Buntut Tragedi Kanjuruhan, Presiden Arema FC: Sanksi yang Diberikan PSSI Sangat Memberatkan Kami

4 Oktober 2022, 13:32 WIB
Buntut Tragedi Kanjuruhan, Presiden Arema FC: Sanksi yang Diberikan PSSI Sangat Memberatkan Kami /Instagram @tragedi1.oktober

PORTAL SULUT - Tragedi Kanjuruhan, Malang menjadi catatan sejarah pilu di dunia sepakbola Indonesia.

Tragedi ini terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang di Liga 1 2022-2023 Pekan ke 11, Sabtu 1 Oktober 2022 malam hari.

Dikabarkan tragedi memilukan ini menelan korban 130 jiwa, termasuk dua dari anggota Polri. Dan kemungkinan jumlah korban jiwa berpotensi terus bertambah sebab masih ada hampir 200 orang yang dalam perawatan di rumah sakit.

 Baca Juga: 2 Dosa Besar dan Tidak Terampuni, Ustadz Adi Hidayat: Masuk Neraka Jahanam!

Dari tragedi ini, Ketua Panpel Arema, Abdul Haris, merasa bertanggung jawab. Baginya, tragedi ini adalah sebuah musibah.

"Arema menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," kata Haris, dikutip dari Instagram @infokanjuruhan pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Buntut dari tragedi ini, Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berikan sanksi berupa larangan bermain selama satu musim bagi Arema.

Hal ini kemudian mendapat respon dari Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana, menurutnya sanksi yang diberikan PSSI tersebut sangat memberatkan.

Baca Juga: Dua Pilihan Sulit! Ikut Kajian Rutin Atau Cari Nafkah untuk Bayar Hutang? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Sanksi kami tidak bisa bermain lagi home sampai akhir musim, itu sebenarnya sangat memberatkan," kata Gilang dikutip dari Instagram @infokanjuruhan.

Selain itu, menurutnya dari sanksi yang dijatuhkan kepada Arema tersebut akan berimbas pada tiga hal.

"Pertama, kami tidak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket," ungkapnya.

"Yang kedua, sponsor juga pasti akan banyak melakukan komplain, karena ketika kita bermain di laga home banyak sekali aktivasi kegiatan yang dilakukan di sana," lanjut dia.

"Ketiga, ketika kita bermain home, biasanya kami punya pendukung ke-12 yang menjadi semangat ekstra," jelas Gilang.

Akan tetapi, Hukuman dari Komdis PSSI atas tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut, menurut Gilang sudah cukup untuk membuat Arema FC bisa melakukan introspeksi agar dapat berubah menjadi baik ke depannya.

 Baca Juga: Masuk Surga Itu Gampang, 1 Hal Ini Jadi Syarat Wajib Masuk Surga Menurut Gus Baha

"Larangan hukuman untuk tidak bermain home selama akhir musim itu sebenarnya sudah cukup bagi kami untuk bisa introspeksi dan berubah menjadi baik," kata Gilang.

Pihaknya juga mengatakan bila masih belum mendapatkan sanksi yang jelas dari Komdis PSSI.

"Ke depan, kami akan meeting lagi bersama, menyikapi sanksi dari Komdis, karena kan kami belum dapat sanksi yang jelas dari Komdis," jelasnya.***

Editor: Cadavi Lasena

Tags

Terkini

Terpopuler