Banyak Benda Walisongo, Ini 12 Peninggalan Bersejarah Kerajaan Demak Serta Penjelasannya

16 September 2022, 18:37 WIB
Banyak peninggalan para Walisongo, inilah 12 peninggalan bersejarah kerajaan Demak. /Diskominfo Jateng

 

PORTAL SULUT - Banyak benda peninggalan para Walisongo, inilah 12 peninggalan bersejarah kerajaan Demak.

Kesultanan Demak atau kerajaan Demak adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berdiri pada perempat akhir abad ke 15 dan bertempat di Demak.

Sebelumnya Demak merupakan sebuah kabupaten yang merupakan termasuk dalam kekuasaan Majapahit.

Baca Juga: Perhatian! Simak Jadwal Terbaru Seleksi PPPK 2022 Bagi P1, P2, P3 Serta Umum

Menurut cerita tradisional Jawa kerajaan Demak ini didirikan oleh Raden Patah atas dukungan dari para Walisongo.

Raden Patah sendiri adalah anak dari pasangan Brawijaya 5 yaitu Raja Majapahit terakhir dan istri dari Brawijaya 5 ini adalah seorang putri Raja dari negeri Tiongkok.

Kerajaan atau Kesultanan Demak ini sangat berperan penting dalam terciptanya penyebaran Islam di Pulau Jawa sepanjang setengah awal abad ke 16.

Demak berada pada puncak kejayaannya yaitu dua pemerintahan Sultan Trenggono.

Baca Juga: Inilah Pelamar yang Jadi Prioritas pada Seleksi PPPK Guru 2022, Segera Cek jika Kamu Masuk!

Pada masa pemerintahan Sultan trenggono, Demak melakukan penaklukan ke pelabuhan-pelabuhan utama di Pulau Jawa.

Hingga ke pedalaman pedalaman yang mungkin belum tersentuh oleh ajaran Islam pada saat itu.

Salah satu pelabuhan yang ditaklukkan oleh Demak pada waktu itu adalah Sunda Kelapa yang pada waktu itu Sunda Kelapa ini berada dalam kekuasaan kerajaan Sunda.

Kemudian dari kerajaan atau Kesultanan Demak zaman dahulu itu ternyata terdapat beberapa peninggalan-peninggalan sejarah yang ditinggalkan.

Kemudian peninggalan-peninggalan bersejarah itu masih bisa kita lihat hingga sekarang.

Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan sebuah bukti bahwa pada zaman dahulu memang pernah ada Sebuah kerajaan yang bernama Demak.

Baca Juga: Syarat Pendaftaran PPPK Guru, Kesehatan, dan Teknis 2022 BEDA Dari Tahun Lalu? Siapkan Dokumen Ini

Lalu apa sajakah peninggalan-peninggalan bersejarah dari kerajaan Demak tersebut?

Sebagaimana yang dilansir Portalsulut.com di kanal YouTube Tualang Brebes pada Jumat 16 September 2022, berikut ulasannya.

1. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak ini dibangun pada abad ke 15 masehi, dibangun oleh Raden Patah dibantu oleh para Walisongo dan juga santri-santri dan masyarakat Demak.

Menurut cerita masjid tertua di Indonesia ini adalah tempat berkumpulnya para Wali Songo yang pada waktu itu tengah menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Masjid Agung Demak ini menggunakan arsitektur tradisional Indonesia yang khas, juga sarat akan makna.

2. Makam Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga atau Raden Mas Syahid adalah salah satu dari anggota Walisongo.

Baca Juga: Jadi Prioritas di Tahun 2022, Ini Daftar Gaji Terbaru PPPK 2022

Makam Sunan Kalijaga tersebut terletak di Jalan Raden Syahid desa kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak Jawa Tengah.

Wilayah kadilango itu sendiri merupakan wilayah yang dihadiahkan khusus kepada Sunan Kalijaga yaitu oleh Raden Patah.

Pada makam Sunan Kalijaga ini tidak pernah sepi dari para pengunjung yang ingin berziarah.

Mereka datang dari berbagai kota bahkan dari luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan negara-negara lainnya.

Di lokasi makam Sunan Kalijaga ini setiap tahunnya selalu digelar acara adat Kabupaten Demak yaitu penjamasan pusaka pusaka Sunan Kalijaga yang dikenal dengan grebeg besar.

3. Suko Guru atau Suko Tatal

Masjid Agung Demak memiliki saka guru atau sokoguru atau suko tatal yang sudah melegenda dan sudah terkenal di seluruh Nusantara.

Soko guru ini memiliki filosofi 4 pegangan bagi umat Islam yakni al-quran, hadits, ijma' dan qiyas.

Kalau dalam kepercayaan Jawa suko guru ini memiliki makna yaitu empat orang yang harus kita hormati secara hakiki yaitu kedua orang tua kita dan juga kedua mertua kita.

Karena merekalah kita berasal dan lalu turun ke bumi dengan seizin Allah subhanahuwata'ala.

Soko guru yang berada di Masjid Agung Demak tersebut merupakan tiang utama dari kayu jati yang berfungsi yaitu untuk menyangga kerangka serta atap masjid.

Ada empat soko guru dengan tinggi masing-masing sekitar 17 m, angka 17 m ini memiliki makna bahwa ada kewajiban kita untuk menjalankan salat 17 rakaat dalam sehari semalam.

Keempat soko guru ini berdiri sangat kokoh di ruang utama Masjid Demak yang dikonstruksi diempat penjuru arah.

Soko guru barat laut merupakan sumbangan dari Sunan Bonang, soko guru timur laut merupakan sumbangan dari Sunan Kalijaga, soko guru arah tenggara merupakan sumbangan dari Sunan Ampel, dan soko guru sebelah barat daya merupakan sumbangan dari Sunan gunungjati.

Berdasarkan cerita yang diambil dari babad Demak sokogurubyang dibuat oleh Sunan Kalijaga konon memiliki keunikan tersendiri dibandingkan tiga soko guru lainnya.

Soko guru yang dibuat oleh Sunan Kalijaga itu sering disebut dengan sebutan Soko Tatal.

Pasalnya soko yang dibuat oleh Sunan Kalijaga tersebut konon dibuat dengan disusun dari serpihan kayu dengan cara dipasak dan diikat menjadi batang tiang besar dengan menggunakan perekat damar.

Setelah kokoh ikatannya dilepas dan teksturnya dihaluskan.

4. Pintu Bledeg

Pintu bledeg merupakan pintu yang terdapat di Masjid Agung Demak.

Pintu bledeg atau lawang bledek atau pintu petir merupakan pintu yang dipahat oleh
Ki Ageng Selo pada tahun 466 masehi.

5. Situs Kolam Wudhu

Situs kolam wudhu merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang pada zaman dahulu digunakan untuk tempat berwudhu para Walisongo.

Kolam wudhu itu pernah dijadikan sebagai tempat sayembara untuk menentukan Sultan keempat Kesultanan Demak Bintoro.

Saat ini Kolam tersebut masih ada namun tidak digunakan lagi.

6. Beduk dan Kentongan

Beduk dan juga kentongan ini dulunya dipakai sebagai alat untuk mengumpulkan rakyat sekitar masjid untuk menandai masuknya waktu shalat.

Kedua benda ini ditemukan dalam Masjid Agung Demak dengan bentuk seperti tapal Kuda dengan filosofi saat dibunyikan atau dipukul maka rakyat sekitar masjid harus datang untuk menunaikan salat.

Beduk dan kentongan ini menjadi peninggalan sejarah Kerajaan Demak dan masih bisa dilihat hingga sekarang.

7. Dampak Kencana

Peninggalan Kerajaan Demak selanjutnya yaitu dampar kencana.

Pada zaman dahulu dampar kencana ini merupakan singgasana untuk para Sultan Demak yang kemudian dampar itu digunakan sebagai mimbar khotbah pada Masjid Agung Demak.

Saat ini dampar kencana itu sudah disimpan di Museum Masjid Agung Demak guna terhindar dari kerusakan.

8. Maksurah

Maksurah merupakan ukiran kaligrafi ayat Alquran yang digunakan sebagai interior pada dinding Masjid Agung Demak.

Maksurah ini dibangun saat kekuasaan Aryo Purboningrat yang merupakan Adipati Demak tahun 1866.

Kaligrafi ini menceritakan mengenai keesaan Allah subhanahuwata'ala.

9. Mihrab

Mihrab merupakan tempat pengimaman ini juga merupakan peninggalan dari kerajaan Demak yang didalamnya terdapat gambar hewan bulus prasasti condro sengkolo.

10. Serambi Majapahit

Serambi yang ada di Masjid Agung Demak ini terlihat sangat indah dengan arsitektur unik dan antik yang memiliki arti sejarah di dalamnya.

Dari sejarah kerajaan Demak serambi Majapahit ini memiliki delapan buah tiang pendopo yang berasal dari kerajaan Majapahit.

Pada saat itu saat kerajaan Majapahit runtuh beberapa peninggalannya tidak lagi terawat sehingga Adipati Unus membawa benda pusaka tersebut menuju Demak yang sekarang ditempatkan di serambi masjid Agung Demak dan masih bisa dilihat sampai sekarang.

11. Piring Campa

Piring campa ini merupakan piring porselen sebanyak 65 buah yang saat ini dipasang pada interior dinding Masjid Agung Demak.

Seperti namanya piring ini merupakan hadiah dari pun jumpa yakni Ibu dari Raden Patah.

12. Surya Majapahit

Surya Majapahit ini merupakan dekorasi yang berbentuk segi delapan yang dahulu terkenal di era Kerajaan Majapahit.

Menurut sejarawan surya majapahit ini ditemukan ketika bangunan kerajaan itu runtuh.

Surya Majapahit ini dinyatakan sebagai peninggalan Kerajaan Demak yang saat ini terletak di Masjid Agung Demak.

Diperkirakan surya Majapahit ini dibuat pada tahun 1479 masehi.

Itulah tadi 12 peninggalan sejarah dari masa kerajaan Demak***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler