Pengorbanan Sang Jantan, Rela Mati Usai Kawin, Fakta-fakta Belalang Sembah

- 7 Juli 2022, 09:20 WIB
Belalang sembag yang tampak selalu dalam posisi berdoa.
Belalang sembag yang tampak selalu dalam posisi berdoa. /Foto: Lajos Megyeri/Pixabay /

PORTAL SULUT - Belalang sembah jantan rela menyerahkan nyawanya untuk betina usai mereka kawin. Tapi, bukan itu saja keunikan dari binatang yang bisa memuntir kepalanya itu.

Belalang sembah terlihat tenang dan penuh perasaan, namun mereka tidaklah sejinak yang terlihat. Ia bisa menyergap mangsanya dengan gerakan secepat kilat.

Masih ada lagi beberapa fakta unik dari hewan yang dikenal dengan nama belalang sentadu ini. Berikut di antaranya seperti yang dikutip PortalSulut.com dari Treehugger.

Baca Juga: Gara-gara Mimpikan Perempuan Lain, Istri Marah Siramkan Air Panas ke Alat Vital Suaminya

Bisa memutar kepala

Belalang sembah adalah satu-satunya serangga yang mampu memutar kepala mereka tanpa menggerakkan seluruh tubuh mereka.

Kemampuan ini tentu memberikan keuntungan, terutama saat mereka berburu mangsa. Dengan tanpa banyak gerakan, ia bisa mengetahui mangsanya.

Mata yang fokus

Posisi mata mereka, membuat belalang sembah memiliki bidang penglihatan yang luas.

Mata mereka memiliki fovea – area terkonsentrasi sel fotoreseptor yang memungkinkan mereka fokus dan melacak dengan tajam.

Tidak hanya dapat melihat dalam 3D, tetapi penelitian telah menemukan bahwa penglihatan mereka bekerja secara berbeda dari makhluk di alam ini.

Lincah seperti kucing

Baca Juga: Alergi Langka, Tertawa atau Menangis Bisa Membunuh Perempuan Asal Inggris Ini

Belalang dapat melompat dengan sangat presisi, memutar tubuh mereka di udara untuk mendarat pada target yang berbahaya dan spesifik.

Belalang sembah bisa sabar menunggu atau menguntit calon mangsa untuk kemudian menyergapnya dengan kecepatan kilat.

Mereka menyerang dengan kaki depan yang besar begitu cepat sehingga sulit dilihat dengan mata telanjang. Mereka juga memiliki paku di kaki mereka untuk menusuk dan menjepit korban.

Ahli penyamaran

Belalang sembah sangat berbakat dalam kamuflase. Mereka bisa terlihat seperti daun dan batang dan cabang. Seperti serangga lainnya, tetapi mereka lebih jago lagi.

Beberapa belalang sembah berganti kulit di akhir musim kemarau menjadi hitam. Mereka mengatur waktu transformasi bertepatan dengan lanskap yang menghitam bekas semak terbakar.

Belalang sembah lihai berkamuflase sehingga serangga yang tidak curiga datang untuk mengumpulkan nektar dan justru kemudian berakhir menjadi makan malam.

Makan makhluk hidup

Belalang sembah adalah karnivora yang menyukai makanan hidup. Mereka memakan serangga yang berpotensi merusak perkebunan seperti kumbang, jangkrik, dan belalang.

Baca Juga: Nenek 61 Tahun Menikahi Pemuda 24 Tahun, Kini Mereka Berencana Punya Anak

Namun, mereka juga tak pilih-pilih. Belalang sembah memakan lebah dan kupu-kupu. Ya, mereka juga sulit diandalkan jadi pengendali hama.

Belalang sembah juga menargetkan artropoda lain seperti laba-laba, dan terkadang bahkan hewan vertebrata kecil.

Beberapa belalang diketahui memangsa burung kolibri, misalnya, juga warbler, sunbirds, honeyeaters, flycatcher, vireos, dan robin Eropa, selain katak dan kadal.

Berkelahi dengan kelelawar

Meskipun mereka hewan pemburu, bukan berarti terbebas dari predator. Musuh mereka termasuk katak, kadal, dan burung, serta beberapa jenis laba-laba.

Belalang sembah juga jadi santapan kelelawar, tetapi mereka bukanlah korban yang mudah.

Mereka dapat mendeteksi suara ekolokasi kelelawar dan ketika mereka didekati, mereka menyelam ke tanah, sering kali membuat spiral dan putaran di jalan mereka.

Jika tertangkap, mereka mencoba memotong jalan mereka menuju kebebasan dengan menggunakan kaki depan runcing besar mereka.

Kanibalisme setelah kawin

Baca Juga: Mengandung Residu Pestisida, Mi Instan dari Indonesia Ditolak Taiwan

Belalang sembah jantan tidak selalu bertahan pada musim kawin. Antara 13 dan 28 persen pertemuan kawin berakhir dengan kanibalisme seksual.

Belalang sembah betina menggigit kepala jantan dan memakannya. Namun ‘pengorbanan’ jantan juga tak sia-sia.

Hasil studi tahun 2016, betina yang mengkanibal pasangannya menghasilkan lebih banyak telur secara signifikan daripada mereka yang tidak.

Ini menunjukkan bahwa perilaku kanibalisme mereka dapat meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Treehugger


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah