Alergi Langka, Tertawa atau Menangis Bisa Membunuh Perempuan Asal Inggris Ini

- 6 Juli 2022, 11:19 WIB
Natasha Coates mengalami alergi langk. /Foto: Barcroft Media via The Sun/
Natasha Coates mengalami alergi langk. /Foto: Barcroft Media via The Sun/ /

PORTAL SULUT - Seorang pesenam yang alergi terhadap segala sesuatu bisa mati karena emosi yang kuat. Berkeringat atau tertawa terlalu keras, bahkan rambutnya sendiri bisa membunuhnya.

Natasha Coates dari Nottingham menderita kelainan langka. Dia menderita gatal, bengkak dan migrain setiap hari dan telah dirawat di rumah sakit lebih dari 500 kali.

Gangguan imunologi yang disebut sindrom aktivasi sel mast (MCAS) menyebabkan tubuh Natasha memiliki reaksi alergi yang ekstrem.

Baca Juga: Dari Tikus Hingga Babi, Sembilan Pulau Ini Dikuasai Binatang, Salah Satunya di Indonesia

Kondisi ini dapat dipicu oleh apa pun yang sederhana, seperti berkeringat atau tertawa. Pemicunya bervariasi, tergantung tingkat keparahan dan bisa berubah seiring waktu.

Parahnya, pemicu alergi Natasha begitu banyak pemicu sehingga dia tidak pernah tahu dari mana reaksinya selanjutnya.

Natasha mengalami syok anafilaksis pertamanya pada usia 18 tahun, ketika dia diberi tahu bahwa itu adalah "reaksi sekali seumur hidup".

Namun delapan tahun kemudian dia masih harus tidur dengan EpiPen di sebelahnya dan melatih semua temannya cara menggunakannya.

“Menjaga diri saya tetap hidup adalah pekerjaan penuh waktu,” kata perempuan berusia 27 tahun itu kepada Mirror yang dikutip The Sun.

Dia menambahkan bahwa dia merencanakan pemakamannya sendiri pada usia 20 karena dia merasa seperti "bom waktu".

Halaman:

Editor: Adisumirta

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah