PORTAL SULUT - Mengganti makanan sapi dengan rumput laut dapat mengurangi metana yang dilepaskan ke atmosfer hingga 20 persen.
Metana adalah salah satu gas rumah kaca yang paling kuat. Gas inii bisa memerangkap panas 30 kali lebih banyak daripada karbon dioksida.
Alhasil, metana berkontribusi secara signifikan terhadap pemanasan global.
Baca Juga: Kecanduan, Seoranng Pria Habiskan Rp126 Juta Setiap Tahun untuk Beli Pepsi
Gas buanganalias kentut sapi dituding berpengaruh besar dalam kondisi tersebut. Sekitar 25 persen dari total emisi metana dilepaskan oleh sapi.
Bigelow Laboratory for Ocean Science merupakan satu di antara lembaga yang melakukan studi tentang bagaimana mengurangi emisi metana dari ternak bisa dikurangi.
Nicholas Proce, peneliti senior dari lembaga itu mengatakan, sudah banyak upaya untuk menekan emisi karbon itu, termasuk mengubah pola makan sapi.
"Kami pikir rumput laut dapat menjadi bagian dari solusi itu,” kata Price yang juga direktur di Pusat Solusi Makanan Laut di Laboratorium Bigelow dikutip dari Earth.
Sudah dua tahun, laboratorium itu mengembangkan alat untuk mengevaluasi bagaimana mengganti makanan ternak menjadi rumput laut berpotensi membantu mengurangi emisi metana.
Tak hanya itu, mereka juga menguji rumput laut Maine yang kaya nutrisi dapat membantu juga meningkatkan kesehatan sapi dan bahkan kualitas tanah tempat mereka merumput.
“Ini adalah beberapa penelitian paling menarik yang pernah saya ikuti,” kata Price.
“Ini memiliki potensi untuk mengekang emisi metana global, dan pendekatan kami juga dapat secara langsung mendukung peternak sapi perah dan rumput laut di kawasan ini.”
Baca Juga: Ini nih Kelompok Anjing yang Rentan ADHD alias Hiperaktif, Mereka Impulsif dan Kurang Konsentrasi
Menurut Price, menciptakan produk rumput laut baru dapat meningkatkan industri akuakultur rumput laut Maine dan memberikan manfaat lainnya.
Di antaranya, membantu mendaur ulang nutrisi penting, memulihkan berbagai kondisi laut, dan memberdayakan industri susu untuk meningkatkan kesehatan ternak dan bumi secara umum.
Para ilmuwan menyaring beberapa jenis rumput laut untuk senyawa penting yang dapat menjadikannya kandidat yang baik untuk aditif pakan.
“Jenis rumput laut yang berbeda memiliki dampak yang berbeda pada lingkungan mikroba kompleks di dalam rumen sapi,” jelas Sabrina Greenwood dari University of Vermont.
“Pendekatan yang diambil oleh proyek ini memberikan peluang luar biasa untuk benar-benar maju dengan identifikasi dan penyempurnaan suplemen nutrisi alami yang dapat bermanfaat bagi sapi dan lingkungan,” kata dia.***