PORTAL SULUT - Bagi mereka yang sudah paruh baya, mimpi bisa jadi berhubungan dengan penurunan daya ingat atau demensia alias kepikunan.
Ya, mimpi buruk di usia senja bukan sekadar tidur, namu ada kaitanmnya dengan kepikunnan atau demensia.
Ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet.
Baca Juga: Kunyit Kaya Manfaat, tapi Tak Bisa Kerja Sendirian, Konsumsilah dengan Bumbu Dapur ini
Studi yang dipimpin Dr Abidemi Otaiku dari Centre for Human Brain Health di University of Birmingham ini melibatkan lebih dari 600 orang dewasa di Amerika Serikat sebagai partisipan.
Selama studi berlangsung, para partisipan menjawab pertanyaan mengenai kesehatan fisik dan psikologis mereka.
Beberapa di antaranya berkisar mengenai seberapa stres para partisipan dan seberapa tinggi kadar stres serta kecemasan mereka.
Hasil studi menunjukkan, orang-orang berusia paruh baya, yaitu 35-64 tahun, yang sering bermimpi buruk saat tidur memiliki kemungkinan lebih besar terdiagnosis demensia di kemudian hari.
Hubungan antara mimpi buruk dan demensia tetap terlihat kuat meski faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi kemunculan mimpi buruk dikesampingkan.
Seperti diketahui, salah satu faktor yang memengaruhi kemunculan mimpi buruk adalah kadar stres, kecemasan, atau depresi.