Stres memicu pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang awalnya menurunkan nafsu makan sebagai bagian dari respons tubuh untuk melawan.
Namun, ketika orang berada di bawah tekanan konstan, kortisol dapat tetap berada di aliran darah lebih lama, yang akan meningkatkan nafsu makan dan berpotensi menyebabkan mereka makan lebih banyak dan berakibat pada naiknya berat badan.
Baca Juga: Seorang Kakek Mencuri Organ Tubuh Pakai Silet Untuk Ilmu Kebal di Kalsel
Puasa Intermiten
Puasa intermiten (IF) dipercaya bisa menurunkan berat badan dengan cepat.
Puasa intermiten adalah pola makan yang melibatkan puasa jangka pendek secara teratur dan mengonsumsi makanan dalam periode waktu yang lebih singkat di siang hari.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek, yang berlangsung hingga 24 minggu, menyebabkan penurunan berat badan pada individu yang kelebihan berat badan.
Diet dan olahraga
Jika seseorang ingin menurunkan berat badan, mereka harus menyadari semua yang mereka makan dan minum setiap hari.