8 Faktor Tingkatkan Risiko Serangan si Pembunuh, Gaya Hidup Bisa Bikin Usia Otak Turun Tiga Tahun

- 14 Juli 2022, 08:46 WIB
Ilustrasi daya ingat - Delapan faktor ini bisa meningkatkan risiko demensia. Risiko penurunan daya ingat itu berkaitan dengan gaya hidup.
Ilustrasi daya ingat - Delapan faktor ini bisa meningkatkan risiko demensia. Risiko penurunan daya ingat itu berkaitan dengan gaya hidup. /Pixabay/Jambulboy/

PORTAL SULUT - Tak peduli usia Anda, 18 atau 80 tahun, delapan faktor ini bisa meningkatkan risiko demensia. Bukan soal usia, risiko penurunan daya ingat itu berkaitan dengan gaya hidup.

Di Inggris, demensia merupakan pembunuh teratas, menurut laporan The Sun. Satu dari enam orang di atas usia 80 di negara kerajaan itu mengalami penurunan daya ingat.

Demensia sebagian besar memang diidap oleh orang tua, tetapi para ahli mengatakan pilihan gaya hidup selama beberapa dekade dapat meningkatkan risikonya.

Baca Juga: Inilah 7 Gejala Kanker Otak Yang Harus Kamu Diketahui Sejak Dini

Sebuah studi baru menemukan bahwa, terlepas dari apakah Anda berusia 18 atau 80 tahun, delapan faktor penting untuk mengurangi kemungkinan demensia.

Masing-masing, kata para peneliti, dapat mengurangi usia otak hingga tiga tahun.

Ini berarti bahwa seseorang dapat memiliki usia otak yang sama dengan seseorang yang 10 atau 20 tahun lebih tua dari mereka.

“Hasil kami menunjukkan bahwa faktor gaya hidup mungkin lebih penting daripada usia dalam menentukan tingkat fungsi kognitif seseorang," ujar Dr Annalise LaPlume, penulis utama studi tersebut.

Oleh sebab itu, lanjut LaPlume, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengubah faktor-faktor ini, seperti mengelola diabetes, mengatasi gangguan pendengaran, dan berhenti merokok.

Studi oleh Baycrest Health Sciences, yang berafiliasi dengan University of Toronto, adalah salah satu yang pertama melihat faktor risiko demensia seumur hidup.

Studi ini menggunakan data dari 22.117 orang berusia 18 hingga 89 yang menyelesaikan penilaian, termasuk empat tugas kognitif.

Para peneliti melihat kinerja peserta pada tes memori dan perhatian, dan bagaimana hal ini dipengaruhi oleh delapan faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk demensia.

Baca Juga: Hanya 0,1 Persen yang Bisa Menemukan 25 Hewan dalam Ilusi Optik Ini, Coba saja Buktikan!

Ini adalah:

  1. Pendidikan rendah (kurang dari ijazah SMA)
  2. Gangguan pendengaran
  3. Cedera otak traumatis
  4. Penyalahgunaan alkohol atau zat
  5. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  6. Merokok (saat ini atau dalam empat tahun terakhir)
  7. Diabetes
  8. Depresi

Setiap faktor menyebabkan penurunan kinerja kognitif sebanyak tiga tahun, dengan masing-masing faktor tambahan menyumbang jumlah penurunan yang sama.

Misalnya, memiliki tiga faktor risiko dapat menyebabkan penurunan kinerja kognitif yang setara dengan usia sembilan tahun.

Efek dari faktor risiko meningkat seiring bertambahnya usia, seperti halnya jumlah faktor risiko yang dimiliki orang.

“Secara keseluruhan, penelitian kami menunjukkan bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia," kata LaPlume.

“Mulailah mengatasi faktor risiko apa pun yang Anda miliki sekarang, apakah Anda berusia 18 atau 90 tahun, dan Anda akan mendukung kesehatan otak Anda untuk membantu diri Anda menua tanpa rasa takut,” ucapnya.

Faktor risiko harus "ditangani sedini mungkin", kata Dr Nicole Anderson, penulis senior dan Direktur Ilmiah Asosiasi Pusat Keluarga Kimel untuk Kesehatan dan Kebugaran Otak Baycrest.

Misalnya, orang yang lebih muda dapat mengupayakan pendidikan yang baik, orang paruh baya menjaga gula darahnya tetap terkendali, dan orang yang lebih tua mengatur pendengarannya.

Baca Juga: 8 Perawatan Wajah Sederhana Yang BIsa Membuat Kulit Anda Lebih Sehat dan Cerah

Beberapa faktor risiko demensia tidak mungkin diubah, termasuk genetika, tingkat pendidikan yang lebih rendah, dan bertambahnya usia

Penelitian juga menunjukkan bahwa kesepian dan duduk hampir sepanjang hari terkait dengan diagnosis demensia, kata NHS.

Secara umum, Anda dapat mengurangi kemungkinan demensia dengan makan makanan yang sehat, berolahraga, tidak merokok dan membatasi alkohol.

Di seluruh dunia, ada 57,4 juta mengalami demensia. Angka ini diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 28 tahun, menjadi 152,8 juta pada tahun 2050.***

Editor: Adisumirta

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah