PORTAL SULUT - Body Shaming atau celaan fisik merupakan bullyng jenis verbal.
Body Shaming adalah perilaku mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh orang lain dengan cara negatif.
Dari informasi yang dikutip portalsulut.com dari laman Instagram @kemenpppa, Minggu 8 Agustus 2021.
Baca Juga: Arti Brotherhood Sesungguhnya di Dunia Bikers dan Komunitas Motor
Body Shaming terjadi jika seseorang melecehkan, menghina, meledek terkait tubuh.
Misalnya, mengejek tubuh gendut, kurus, pendekz atau tinggi, itu tergolong bullying secara verbal.
Tindakan Body Shaming ini semata-mata untuk mempermalukan orang lain.
Ternyata, dampak Body Shaming tidak baik buat sikologis diri seseorang, serta menimbulkan kecemasan.
Kecemasan Sosial
Ketika anda diintimidasi didepan umum respon alaminya adalah menghindar atau anda diharuskan menempatkan diri dalam situasi itu. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya mengisolasikan diri sendiri dari dunia luar dan menghindari interaksi sosial.
Depresi
Peningkatan perasaan tidak percaya diri, merasa kesepian dan mengasihani diri sendiri juga dapat berkembang menjadi depresi.
Baca Juga: Buruan! Klaim 2 Game Gratis Ini di Epic Games Store
Ganguan Makan
Orang yang menderita gangguan makan mungki percaya bahwa mengontrol asupan makanan mereka akan mengubah penampilan mereka menghentikan Body Shaming.
Menarik Diri
Bukan cuma bikin minder, korban Body Shaming umumnya akan menarik diri dari keramaian untuk menenangkan diri, menurut studi Journal of Behavioral Medicine (2015), ada banyak perubahan sikap yang akan terjadi misalnya mudah tersinggung, pendiam, malas makan, hingga depresi.
Jadi mulai sekarang stop Body Shaming, karena dampaknya sangat buruk.***