9 Kebiasaan Ini Dominasi Penyebab Kanker Serviks pada Wanita, dr Ema Surya Pertiwi: Kenali Tanda-tandanya

17 September 2022, 18:43 WIB
Ilustrasi. dr Ema Surya Pertiwi ungkap 9 kebiasaan mendominasi penyebab kanker serviks. /Freepik

PORTAL SULUT - dr Ema Surya Pertiwi ungkap 9 kebiasaan mendominasi penyebab kanker serviks.

9 kebiasaan ini menjadi faktor meningkatnya serangan kanker serviks pada wanita kata dr Ema Surya Pertiwi.

dr Ema Surya Pertiwi menganjurkan, wanita jauhi 9 kebiasaan ini agar terhindar dari resiko kanker serviks.

dr Ema Surya Pertiwi menjelaskan, wanita yang melakukan 9 kebiasaan ini rentan terkena kanker serviks.

Baca Juga: Rahasia 7 Area Wanita Paling Suka Disentuh Saat Hubungan Intim, Dimana Saja?

Seperti dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari YouTube Emasuperr, Sabtu 17 September 2022.

dr Ema Surya Pertiwi mengatakan, 9 kebiasaan ini merupakan penyebab kanker serviks pada wanita.

Pertama kebiasaan merokok, bisa meningkatkan resiko kanker serviks pada wanita, kata dr Ema Surya Pertiwi.

Baca Juga: dr Dina Oktaviani Bongkar Beberapa Titik Kepuasan Wanita Saat Berhubungan Seksual

Merokok tidak hanya meningkatkan munculnya kanker hidung nasofaring, kanker paru-paru, namun juga kanker serviks.

dr Ema Surya Pertiwi mengungkapkan, resiko kanker serviks tidak hanya kepada perokok, tapi perokok pasif juga rentan meningkatkan resiko kanker serviks.

"Wanita menghirup udara rokok jadi perokok pasif tetap bisa meningkatkan kanker serviks," kata dr Ema Surya Pertiwi.

Baca Juga: Selama Ini Bukan Sayur Hijau, 4 Makanan Inilah Kegemaran Asam Urat Tutur dr. Zaidul Akbar

Mingkatkan resiko kanker serviks selanjutnya yakni mencuci area miss v dengan sabun, kata dr Ema Surya Pertiwi.

Mencuci area miss v dengan sabun pembersih kewanitaan berbau wangi, memaparkan zat kimia pada area miss v.

Tidak hanya itu, tapi membunuh bakteri-bakteri baik sehingga meningkatkan munculnya bakteri jahat.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Berbagi Tips Menurunkan Berat Badan Dengan Menghindari 4 Makanan Ini

dr Ema Surya Pertiwi menjelaskan, bakteri jahat meningkatkan resiko keputihan dan munculnya kanker serviks.

"Memakai sabun pembersih cukup di area luar miss v saja, jangan sampai masuk ke dalam dan jangan terlalu sering," jelas dr Ema Surya Pertiwi.

Ketiga kebiasaan meningkatkan resiko kanker serviks yakni menggunakan pembalut maupun pantyliner berkepanjangan.

Kebiasaan ini saat wanita menstruasi dan jarang mengganti pembalut lebih dari 8 jam satu pembalut setiap hari, kata dr Ema Surya Pertiwi. 

Kemudian menggunakan pembalut berkepanjangan lebih dari tujuh hari di setiap siklus menstruasi.

dr Ema Surya Pertiwi mengatakan, jika terus dilakukan secara berulang, maka meningkatkan resiko kanker serviks pada wanita.

Kenapa? karena pembalut maupun pantyliner itu terdapat beberapa zat-zat kimia seperti dioksin, klorin, kata dr Ema Surya Pertiwi.

Ketika digunakan saat menstruasi saja secara jarang, tidak memberikan masalah apapun pada wanita.

Namun jika pantyliner pembalut digunakan berkepanjangan maka bisa meningkatkan resiko kanker serviks pada wanita.

lebih baik mengganti celana dalam atau rajin mencuci celana dalam demi  kesehatan miss v.

Kebiasaan meningkatkan resiko kanker serviks selanjutnya yakni berhubungan seksual dengan berganti pasangan. 

dr Ema Surya Pertiwi menjelaskan, berganti-ganti pasangan bercinta bisa meningkatkan penularan HPV.

Imun papilloma virus atau HPV adalah penyebab utama kanker serviks.

"Jika ada resiko berganti-ganti pasangan disarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut atau memproteksi diri," kata dr Ema Surya Pertiwi.

Sebaiknya menggunakan pengaman serta melakukan vaksin kanker serviks demi mencegah kanker serviks, saran dr Ema Surya Pertiwi.

dr Ema Surya Pertiwi mengatakan, kebiasan kelima yakni berhubungan seksual saat menstruasi.

Saat menstruasi mulut serviks terbuka lebar, sehingga meningkatkan resiko infeksi maupun peradangan di area mulut serviks.

"Jika sering berhubungan seksual saat menstruasi, bisa meningkatkan resiko kanker serviks pada wanita," kata dr Ema Surya Pertiwi.

dr Ema Surya Pertiwi mengatakan, selanjutnya mengalami perdarahan abnormal atau tidak sehat.

"Seperti perdarahan saat berhubungan seksual, entah flek atau bercak-bercak darah itu perlu diwaspadai," kata dr Emas Surya Pertiwi.

Kemudian, perdarahan bercak pecah di luar siklus menstruasi, terang dr Ema Surya Pertiwi.

Biasanya siklus menstruasi selesai 5 hari, namun di hari ke 10, 11, 12, muncul bercak-bercak darah lalu berhenti.

"Sekali dua kali tidak masalah, namun jika bercak muncul terus-menerus saat menstruasi, itu perlu diwaspadai," saran dr Ema Surya Pertiwi.

Selanjutnya, kedelapan yakni keputihan berbau tidak sedap dan berkepanjangan, terang dr Ema Surya Pertiwi.

Misalnya sudah berobat ke dokter dam menjalankan pola hidup sehat tapi keputihan tidak kunjung hilang.

"Apalagi keputihan disertai rasa gatal, panas perih tidak kunjung hilang walaupun sudah diberikan obat oleh dokter," tutur dr Ema Surya Pertiwi.

dr Ema Surya Pertiwi menyarankan, mengalami hal ini hendaknya melakukan pemeriksaan pap smear. 

"Ini untuk mengidentifikasi apakah ada resiko kanker serviks pada wanita," jelas dr Ema Surya Pertiwi.

Pap smear sebaiknya dilakukan rutin oleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual secara aktif atau wanita usia 21 tahun keatas.

"Rutin pap smear sekitar 3 sampai 5 tahun sekali, untuk mengetahui resiko kanker serviks pada wanita," jelas dr Ema Surya Pertiwi.

Kebiasaan meningkatkan resiko kanker serviks kesembilan yakni riwayat penggunaan kontrasepsi atau KB.

dr Ema Surya Pertiwi mengungkapkan, wanita yang menggunakan KB hormonal resikonya lebih tinggi terkena kanker serviks.

Terutama wanita yang menggunakan pil KB hormonal dalam jangka waktu lebih dari lima tahun, bisa meningkatkan resiko kanker serviks.

"Makanya misalnya kalian ada resiko gangguan hormonal pada tubuh, lebih baik pilih KB Ayudi non hormonal maupun kondom," jelas dr Ema Surya Pertiwi.

dr Ema Surya Pertiwi mengatakan, Pil KB hormonal tidak baik bagi wanita yang memiliki gangguan hormon.

Misalkan tidak ada gangguan hormon, tidak ada resiko munculnya kanker serviks maka aman menggunakan pil hormonal.

Itulah, 9 kebiasaan penyebab kanker serviks pada wanita yang patut dihindari, kata dr Ema Surya Pertiwi.***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler