Fakta Baru Terungkap, Kematian Cewek Cantik yang Diduga Minum Racun Satu Hari Jelang Pernikahan

- 2 Desember 2020, 10:20 WIB
Foto Tiara semasa hidup, diambil dari medsos.
Foto Tiara semasa hidup, diambil dari medsos. /Portal Sulut

PORTAL SULUT - Tiara (17) warga Kelurahan Pobundayan, Kotamobagu Selatan, Sulawesi Utara diduga mengakhiri hidupnya denga meminum racun rumput, satu hari jelang pesta pernikahan.

Pesta pernikahan seyogyanya digelar Senin 30 November 2020. Namun Minggu 29 November 2020, Tiara menghembuskan nyawanya di RSU Kotamobagu, setelah satu hari sebelumnya, Sabtu 28 November 2020.

Tiara diketahui meminum racun rumput merk Noxone.

Baca Juga: Kabar Gembira, 9 Bantuan Ini Cair Desember. Cek Apakah Anda Dapat?

Tiara meninggal pada Minggu 29 November 2020 sekira pukul 19.00 Wita dan langsung dibawa ke rumah duka, tepatnya di Kelurahan Pobundayan Kecamatan Kotamobagu Selatan.

Korban diduga mengkonsumsi racun tersebut saat berada di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, yang tak lain adalah desa tempat tinggal calon pengantin pria, Ilham (22).

Kakak kandung korban, Gayatri (25) mengungkapkan pada saat kejadian, keluarga tidak ketahui karena sedang sibuk mempersiapkan pernikahan yang rencananya digelar Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Subsidi Gaji Diperpanjang 2021. Siapa yang Akan Menerima?

"Saya mengetahui korban menuju Desa Bakan lewat pesan singkat yang dikirim korban. Melalui isi pesan itu, korban mengatakan akan pergi bertemu calon suaminya karena calon penganti pria mengancam korban akan membatalkan pernikahan. Dari situlah yang saya tahu, tetapi pada saat mengkonsumsi racun kami tidak tahu, tiba-tiba saja korban sudah di rumah sakit,” ungkap Gayatri.

Undangan pernikahan Tiara dan Ilham
Undangan pernikahan Tiara dan Ilham Portal Sulut

Sementara itu, Ayah korban, Kamrin (50) mengatakan, saat kejadian ia keluar membeli buah ketimun. Saat kembali ke rumah, dia menanyakan keberadaan korban kepada istrinya, ternyata korban menuju Desa Bakan ingin bertemu keluarga calon pengantin pria untuk membahas soal pakaian persiapan pernikahan.

Ia mendapatkan informasi korban sudah berada di RS Kotamobagu. Dengan cepat Kamrin menuju rumah sakit yang tak jauh dari rumah mereka.

Baca Juga: Subsidi Gaji: Masih Banyak Karyawan Tak Terima. Bagaimana Nasibnya? Ini Jawaban Pemerintah

“Sesampainya di rumah sakit, calon suaminya tidak ada. Setelah itu saya keluar ruangan dan bertemu dengan calon suaminya di depan sekolah di Kelurahan Pobundayan. Saya katakan, kenapa kamu meninggalkan Tiara yang sedang sakit, calon suaminya menjawab, saya tidak tahu, tapi dengan keadaan bingung," ujarnya.

Saat itu juga Kamrin langsung mengatakan, calon suaminya itu harus bertanggungjawab.

“Pada saat berbicara dengan calon suaminya saya mengatakan, jika kamu membunuh anak saya, begitu pun sebaliknya. Kamu pun harus mati karena kamu tidak mengaku. Setelah itu, calon suaminya tidak tahu lagi kemana," kata Kamrin.

Meski demikian, dia menyerahkan kejadian yang menimpa anaknya agar diproses sesuai hukum yang berlaku. "Semuanya kami serahkan melalui proses hukum. Saya sangat sakit hati, anak saya mengkonsumsi racun dan tidak ada tindaklanjut dari calon suaminya,” ujarnya.

Baca Juga: Pilkada Jangan Jadi Ajang Perpecahan

Pihak keluarga juga menolak dilakukan Outopsi pada korban. “Kami tidak mengizinkan korban di outopsi. Setelah semuanya sudah reda karena sekarang ini masih suasana berduka, laporan kami lanjutkan ke Polres Kotamobagu,” katanya.

Sementara itu, Lurah Pobundayan Harry Massi SPd kepada wartawan mengatakan, pihak keluarga diharapkan dapat bersabar dan menyerahkan sepenuhnya permasalahan tersebut pada proses hukum.

“Pemakaman tetap dilaksanakan sekira pukul 10.00 Wita. Setelah itu ada penegak hukum yang akan menyelesaikan kasus ini. Kepada keluarga agar bersabar tetap melakukan rukun fardu kifayah dan selanjutnya serahkan semua pada proses hukum," terangnya.

Baca Juga: Situasi Pandemi Tidak Mengurangi Ancaman Radikalisme dan Terorisme

Wali Kelas XI RPL I SMKN 2 KOtamobagu, tempat Tiara bersekolah, Dewa Gede Mertha Adijaya SPd mengaku kaget mendengar kabar Tiara Permadi meninggal. Ia mengetahui kabar tersebut dari salah satu teman guru.

Menurut Dewa, Tiara sudah mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) pekan lalu, bahkan nilai ujianpun sudah dalam penginputan dan akan diserahkan kepada orang tua.

"Tiara adalah salah satu siswa yang jarang bicara di kelas, namun aktif ikut program kelas yang dibentuk. Meskipun siswa pindahan dari SMK Farmasi sejak 2019, namun Tiara cepat beradaptasi dengan teman-teman sekelas," terang Dewa.

Ia mengaku, sampai saat ini belum bisa mengunjungi rumah duka, karena pulang ke kampung halaman. "Turut berdukacita yang sedalam-dalamnya semoga almarhum tenang disisinya, selamat jalan Tiara," tuturnya.

Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Dorong Kepala Daerah Konsisten Tegakkan Protokol Kesehatan

Salah satu teman sekelas atas nama Siska mengatakan, Tiara merupakan siswa pindahan yang memiliki perilaku yang baik, karena siapapun yang mengajaknya bicara pasti nyambung, namun Tiara sering diam jika tidak diajak bicara. "Dia (Tiara) baik, tapi sering diam di kelas," singkat Siska.

Kasubag Humas Polres Kotamobagu Rusdin Zima SE mengatakan, pihak Polres menunggu laporan resmi. “Kami sudah mendengar kasus tersebut akan tetapi belum ada laporan masuk dari pihak keluarga korban. Untuk saat ini masih menunggu, setelah lapor masuk, kami langsung melakukan penyidikan,” tandasnya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah