Bikin Sedih! Ini Curhatan Salah Satu HRD 'Saya Dulu Seperti Mereka'

- 22 November 2020, 07:30 WIB
Screenshot instagram makassar_iinfo
Screenshot instagram makassar_iinfo /Portal Sulut/Portal sulut

PORTAL SULUT - Mencari pekerjaan saat ini bukanlah sesuatu yang mudah. Bergelar sarjanapun masih juga sulit mendapatkan pekerjaan saat pandemi Covid-19.

Belum lagi banyak perusahaan mulai merugi, mengakibatkan banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Ini berimbas pada persaingan mendapatkan pekerjaan, saat ada lowongan pekerjaan dibuka.

Baca Juga: Astaga! Usai Roadshow ke Sulawesi, Ketua DPD RI Langsung Bertemu DKPP Bahas Sejumlah Temuan

Salah satu cuitan yang saat ini viral adalah curhat dari salah satu Human Resources Development (HRD).

Dikutip dari Instagram @makassar_iinfo, seorang HRD yang belum diketahui dari mana ini menuliskan hal yang cukup menyedihkan melihat banyaknya pelamar kerja.

"Jujur pingin nangis rasanya, binggung sebanyak ini yang melamar dan cuman harus pilih 6 orang.

Semua pasti berharap diterima semua rata2 tulang punggung keluarga.

Dan semua pasti yang sudah lebih dari 1 kali melamar kesana kemari," tulisnya.

Baca Juga: Cek di Pegadaian, Ada Bantuan Subsidi Sewa Modal

"Dulu saya seperti mereka.
Dan saya yakin mereka bisa jauh lebih sukses dari saya nanti," sambungnya.

Cuitan ini mendapatkan tanggapan dari ratusan nitizen.

"Sya yakin HRDnya pasti waktu ngelamar kerja ndak pake orang dalam????," komen @ahmad_rifai2492

"Kadang mereka jenuh dengan pekerjaan saat ini, iri melihat pekerjaan temannya yang lebih bagus, iri melihat gaji org tinggi2, mulai bermalas malasan dan berpikir untuk cari yang lebih baik , , perasaan itu muncul ketika tidak ada rasa syukur , coba lihat jutaan org ingin bekerja seperti anda tp anda kurang bersyukur dengan apa yg dimiliki skrg, , Semoga kita semua menjadi hamba yg bersyukur agar kelak Allah senantiasa menambah rezeki kita, Jalani dengan syukur dan ikhlas dengan pekerjaan kita sekarang, yang jelas pekerjaan itu Halal insya Allah berkah ????," komen akun bernama @nasrullahnasirr

Baca Juga: Menteri Sosial: Ada yang Belum Dapat Bantuan?, Sampaikan! Ini Langkahnya

"Semangat para pekerja semoga anak cucu kita tidak merasakan perihnya mencari pekerjaan karna ijazah tidak menjamin... ????," tulis komen @bujange.id.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo)

 

Tak sedikit dari nitizen yang mendoakan para pencari kerja.

"Minta 100% kepada Tuhanmu yang Maha Pemberi Rezeki. InsyaaLlah, harapan itu selalu ada," tulis viroezer017

"Masa2 yg hrs d hadapi...
Dlu jg aq pernh ky gtu...
Intinya buat kalian yg Ud bekerj..
Hrs bnyk bersyukur ...
D luar sana...
Bnyk yg g dpt/ blm bekerja..,
Gaji No sekian...
Yg pntg kalian bs punya penghasilan halal Ud lbih dari ckup," tulis @ary_azh.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA! Kementrian ATR Butuh 150 Posisi, Daftar Via Online. Ini Syaratnya

Sebelumnya, Pemerintah sudah memprediksikan hal ini. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada kenaikan pengangguran. Semenjak pandemi COVID-19 menghampiri Indonesia, sektor ketenagakerjaan terkena imbas yang luar biasa dahsyat.

"Akibat dari pandemi Covid-19 ini, pengangguran kita naik. Sebenarnya, pengangguran kita itu sudah turun per Februari 2020, secara nasional pengangguran kita turun, dari yang semula 7.050.000 menjadi 6.800.000, turun sebenarnya. Itu karena kerja keras dari semua pihak, Alhamdulillah TPT (tingkat pengangguran terbuka) secara nasional turun," kata Ida Fauziyah, Selasa 1 September 2020 lalu.

Ada pekerja yang kena PHK maupun pekerja yang dirumahkan akibat pandemi COVID-19. Berdasarkan data di Kementerian Ketenagakerjaan, total pekerja kena PHK maupun dirumahkan sebanyak 3,5 juta orang. Kemudian, jika ditambah dengan 6,8 juta tingkat pengangguran terbuka hingga mencapai 10,3 juta.

Baca Juga: Ada Bantuan Pemerintah Rp 1 Juta, Segera Registrasi Program APB

"Begitu pandemi menghampiri negara kita, mau tidak mau, dampaknya pada sektor ketenagakerjaan ini sungguh luar biasa. Sehingga data yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan total mereka yang di-PHK, mereka yang dirumahkan itu 3,5 juta. 3,5 juta ditambah 6,8, itu menjadi sangat signifikan jumlahnya.

Sangat signifikan jumlahnya, 6,8 ditambah 3,5, 10 juta lebih. Dampak pandemi COVID-19 sungguh sangat luar biasa kita rasakan," ujar Ida.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah