2021 Petani Ini Bakal Sejahtera. Harga Komoditas Dipastikan Naik

- 21 November 2020, 12:36 WIB
Mekanisasi pertanian padi di Bojongpicung, Cihea, Cianjur
Mekanisasi pertanian padi di Bojongpicung, Cihea, Cianjur /Dok UPJA Tabas Bojongpicung

PORTAL SULUT - Bisnis pertanian tampaknya masih memiliki prospek di tahun 2021.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania mengatakan harga sejumlah komoditas pangan berpotensi naik pada 2021 akibat pandemi COVID-19 yang belum bisa dipastikan berakhir sepenuhnya.

Melihat dari pengalaman pada 2020, pemerintah mencatat bahwa di akhir April tahun ini, beberapa provinsi mengalami defisit beberapa komoditas pangan, seperti beras, jagung, gula, cabai, bawang putih, bawah merah, dan telur.

Baca Juga: Usaha Rumahan Cocok saat Pandemi. Modal Kecil Hasil Luar Biasa

Menurut Galuh di Jakarta, Sabtu 21 November 2020, penyebab defisit ini dikarenakan provinsi-provinsi tersebut bukan merupakan provinsi penghasil utama dari komoditas-komoditas tadi.

Selain itu, proses distribusi yang sempat terhalang akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan berbagai kebijakan pembatasan lainnya.

"Saat ini, distribusi dan kesediaan sebagian besar pangan pokok di Indonesia memang sudah lebih stabil daripada sebelumnya. Akan tetapi, beberapa komoditas yang sebagian besar sumber ketersediaan berasal dari impor, seperti bawang putih, gula, daging sapi dan kedelai, diprediksi juga akan mengalami fluktuasi harga," kata Galuh dalam keterangan seperti dikutip Antara.

Baca Juga: Cek Rekening Anda, BSU Termin II Rp 1,2 Juta Cair

Kesulitan dalam mengamankan impor daging sapi dapat meningkatkan kemungkinan kenaikan harga domestik, apalagi mengingat perayaan Idul Fitri pada 2021 juga akan berlangsung lebih awal.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x