Puluhan Panwas jadi Korban Kekerasan saat Bertugas

- 17 November 2020, 16:04 WIB
Ilustrasi kekerasan (pexels)
Ilustrasi kekerasan (pexels) /

PORTAL SULUT - Sedikitnya 31 pengawas pemilu dilaporkan mengalami tindak kekerasan saat menjalankan tugas pada penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020, di 270 daerah pilkada.

"Kekerasan tersebut berupa intimidasi atau kekerasan verbal yang dialami 19 orang pengawas pemilu dan kekerasan fisik yang dialami 12 orang pengawas," kata Anggota Badan Pengawas Pemilu RI Mochammad Afifuddin, di Jakarta, Selasa 17 November 2020, seperti dilansir Antara.

Kekerasan kata dia dialami oleh pengawas pemilu terjadi hingga tingkat kelurahan/desa.

Baca Juga: IPW Nilai Presiden juga Harus Copot Kapolri di Kasus Kerumunan Rizieq

Sementara itu, Anggota Bawaslu Rahmat Bagja meskipun kejadian-kejadian seperti intimidasi menjadi risiko pekerjaan pengawasan di pilkada, namun dia meminta Bawaslu daerah memberi perlindungan terhadap pengawas Adhoc di lapangan yang menjadi korban.

Jika menemukan terjadi intimidasi dan kekerasan, Rahmat memerintahkan agar Bawaslu daerah menjadikan kejadian itu temuan yang kemudian dilaporkan ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).

"Jangan sampai nanti ada Bawaslu kita, panwascam kita yang dipukul, dihina bahkan ditendang tanpa ada pembelaan dari bapak ibu. Jika ada kejadian langsung jadikan koordinasikan melalui Sentra Gakkumdu," kata Bagja.

Baca Juga: Mensos: Jangan Pelihara Keluarga Itu-itu Saja yang Dapat Bantuan

Baca Juga: Dua DPO Terduga Anggota Kelompok MIT Ditembak Mati Satgas Tinombala

Halaman:

Editor: Ainur Rofik

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah