Setelah selesai, surat itu kemudian dikoreksi oleh saksi Budi Santoso yang sempat bertanya, "Ini untuk apa?"
Baca Juga: MIEFF 2022 Dibuka, Masjid Kubah 99 Karya Ridwan Kamil Menyala, Event Berlangsung Meriah
Polly menjawab, "Pak, saya mau ikut corporate security karena banyak masalah di Garuda." Budi Santoso juga mengoreksi surat tersebut karena mengetahui Polly adalah jaringan nonorganik Muchdi.
Polly kemudian membawa surat itu ke kamar Muchdi.
Selang beberapa hari, Polly memberi tahu Budi Santoso, "Pak, saya mendapat tugas dari Pak Muchdi Purwopranjono untuk membunuh Munir."
Surat kemudian ditandatangani dan dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VII/2004, yang kemudian diserahkan langsung oleh Polly kepada Indra Setiawan, Direktur PT Garuda Indonesia Airways.
Polly ditugaskan sebagai staf keamanan perusahaan seperti yang diminta.
Selanjutnya Polly menelepon ponsel Munir yang diterima Suciwati untuk menanyakan kapan Munir akan berangkat.
Suci menjawab bahwa suaminya akan berangkat Senin, 6 September 2004, dengan pesawat Garuda Boeing 747-400 nomor penerbangan GA-974.
Polly juga mengatur agar bisa ikut penerbangan sebagai extra crew.