Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan kronologi baku tembak. Brigadir disebut J nyelonong masuk kamar Putri Candrawathi dan diduga melakukan pelecehan.
Putri Candrawathi berteriak, sehingga Bharada E menuju ke sumber suara. Dia bertemu Brigadir J dan menanyakan ada apa, namun dijawab dengan tembakan.
Keduanya akhirnya terlibat baku tembak. Brigadir J atau Brigadir Joshua disebut mengeluarkan tujuh tembakan, Bharada E sebanyak lima tembakan.
Brigadir J tewas dengan tujuh luka tembak, sedangkan Bharada E tidak terkena tembakan sama sekali. Putri Candrawathi pun menelepon suaminya, Ferdy Sambo yang disebutkan sedang tes PCR di luar rumah.
Baca Juga: Misteri 3 Hari Pasca Pembunuhan Brigadir J, Ini Kronologi Lengkapnya
Kapolri Bentuk Timsus
Banyaknya kejanggalan vaik kronologi maupun fakta membuat keluarga Brigadir J melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri.
Pengacara keluarga Ferdy Sambo melaporkan Brigadir J atas dugaan pelecehan dan ancaman pembunuhan terhadap Putri Candrawathi ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Kedua laporan diambil alih Polda Metro Jaya, dan selanjutnya Bareskrim Polri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus dan inspektorat khusus untuk menangani kasus itu.
18 Juli Sambo, Kapolres Jaksel, dan Karo Paminal Dinonaktifkan