Soal Penerapan PPKM Level 3 pada Libur Natal dan Tahun Baru, Siti Fadilah Supari Menilai Ada 'Konspirai'

- 25 November 2021, 18:59 WIB
Mantan Menkes RI, Siti Fadilah Supari.
Mantan Menkes RI, Siti Fadilah Supari. /Instagram/@siti_fadilah_supari

PORTAL SULUT - Pemerintah telah berencana akan menjalankan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 demi mencegah kemunculan gelombang ketiga Covid-19.

Atas hal itu, Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari memberikan tanggapannya atas rencana penerapan PPKM Level 3 tersebut.

Tak sepemikiran dengan rencana pemerintah, Siti Fadilah Supari lantas menyebut bahwa alasan itu belum ada bukti, yakni menyebut gelombang ketiga Covid-19 akan muncul kembali di Indonesia.

Baca Juga: Status PPKM 7 Kabupaten/Kota di Sulut Turun ke Level 1, Berlaku Sampai 6 Desember 2021

Sebab, kata Siti Fadilah Supari, tren penurunan kasus hari ini tidak memberi bukti kuat bahwasanya gelombang ketiga Covid-19 akan kembali terjadi di Indonesia.

“Kan Covid ini tiba-tiba hilang, apakah karena mutasi kemudian hilang, ataukah dengan teori lain, kita belum meneliti apa, yang saya tahu kita baru meneliti apakah penghentian kasus Covid pada Agustus kemarin itu apakah karena vaksin baru berapa persen, apakah karena PPKM, apakah karena virusnya, nah kita belum tau,” ujar Siti Fadilah Supari yang dikutip PortalSulut.com dari Youtube Karni Ilyas Club, Kamis 25 November 2021.

Siti Fadilah Supari melanjutkan bahwa sampai kini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa Indonesia akan kembali digempur gelombang ketiga Covid-19 atau corona ini.

Bagi dirinya,ungkapan yang menunjuk Indonesia akan berhadapan dengan gelombang ketiga Covid-19 saat memasuki libur Natal dan Tahun Baru 2022 ini belum dapat dibuktikan kebenarannya.

“Semuanya serba tidak diteliti tapi kemudian ada statemen yang sangat mengagetkan, tadinya Desember akan terjadi lonjakan karena ada natal dan tahun baru,” sambung Siti Fadilah Supari.

Menurutnya, rencana itu tidak dilandasi dengan alasan berupa bukti yang bisa menjadi dasar kebijakan.

“Itu seperti sudah hasil dari penelitian itu padahal tidak ada penelitian apapun yang mendasari itu,” katanya.

Ia juga menilai jika rencana penerapan PPKM ini justru akan membuat kembali masyarakat susah.

Baca Juga: Catat! Ini Aturan PPKM Level 3 di Indonesia Saat Natal dan Tahun Baru 2021

Sebab, katanya, masyarakat sudah mulai berusaha bangkit dan keluar dari gejolak Covid-19 yang hampir dua tahun lamanya.

Ia menegaskan bahwa seharusnya pemerintah berbenah diri dan mengoreksi kesalahan saat terjadi lonjakan kasus di bulan Juli 2021 lalu, dan bukan malah kembali menekan aktivitas perekonomian masyarakat.

Bagi Siti Fadilah Supari, pemerintah mestinya belajar pada kesalahan saat terjadi lonjakan kasus pada beberapa bulan lalu akibat kebijakan yang tidak tepat.

“Level 3 itu konsekuensinya memang berat, karena yang akan recovery belum berdiri tegak sudah ditebang lagi, menurut saya meramal bahwa Desember dan berubah lagi Februari nah itu satu hal yang lucu juga, menurut saya itu satu hal yang aneh,” ujar Siti Fadilah Supari.

Siti Fadilah Supari pula meniliai bahwa fakta mulai ‘hilangnya’ Covid-19 secara mendadak di Indonesia kini tampak terasa aneh dan tidak biasa.

Ia juga curiga dengan rencana kebijakan penerapan PPKM Level 3 dalam kondisi kasus positif Covid-19 mengalami penurunan.

Selain itu, Mantan Menteri Kesehatan di masa Presiden SBY itu juga mengatakan bahwa terjadinya penurunan kasus Covid-19 di Indonesia bukan karena program vaksin yang terus digenjot.

“Bukan karena vaksin, kalau karena vaksin Eropa gak akan meledak,” bebernya.

Siti Fadilah Supari lantas menyebut bahwa munculnya rencana penerapan kebijakan PPKM Level 3 dari pemerintah ini bertujuan untuk ‘memperlaris’ tes PCR.

“Curiga karena tiba-tiba katanya besok Desember ada ini lagi, konsekuensinya PCR itu akan digencarkan lagi,” ungkapnya.

“Rakyat membaca hal itu, rakyat mungkin curiga kalau pemerintah menetapkan itu karena sesuatu kepentingan tertentu,” ujarnya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x