Network
PORTAL SULUT - Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS sudah mulai dilaksanakan sejak 2 September 2021.
Sampai saat ini, beberapa instansi yang sudah mulai melaksanakan ujian SKD CPNS dengan sistem CAT BKN.
Sistem CAT BKN merupakan metode seleksi yang menggunakan komputer dan digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar yang digunakan dalam ujian CPNS.
Baca Juga: Bocoran Kemenpan-RB : Begini Kisi Kisi Materi PPPK Non Guru 2021
Tujuan sistem CAT BKN adalah untuk mendapatkan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, dan etika profesi dalam melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan.
Karena perannya sangat penting dalam seleksi CPNS, maka sistem CAT BKN telah dirancang agar tidak mudah diterobos oleh mereka yang ingin melakukan kecurangan.
Seperti yang dikatakan oleh Sekretaris Kemenpan RB Dwi Wahyu Atmaji bahwa sistem CAT BKN tidak akan mudah diterobos oleh oknum yang ingin menjadi PNS dengan cara instan.
Penyampaian ini disampaikan Dwi Wahyu Atmaji saat sedang meninjau pelaksanaan ujian SKD Kemenpan RB di lokasi Kanreg I BKN Yogyakarta pada 5 September 2021.
Selain itu, ujian SKD CPNS biasanya menjadi ladang mata pencaharian oleh oknum-oknum yang ingin mendapatkan keuntungan.
Biasanya, peserta CPNS diberikan janji oleh oknum tersebut mengaku bisa meloloskan peserta agar bisa menjadi PNS, namun peserta harus membayar imbalan.
Demi mencegah hal tersebut terjadi, berbagai upaya telah dilakukan oleh BKN agar pelaksanaan seleksi CPNS terjauh dari praktik kecurangan.
Baca Juga: Kisi-kisi Materi Seleksi Kompetensi PPPK Guru, Pahami Supaya Lulus Passing Grade
Salah satunya adalah dengan terus memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa jangan mudah percaya kepada siapapun yang mengaku bisa membantu agar bisa menjadi PNS.
Seperti yang dikutip Portalsulut.com pada akun Twitter @BKNgoid pada 5 September 2021, BKN melalui Sekretaris Kemenpan RB juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada siapapun yang mengaku bisa membantu agar bisa diterima menjadi ASN.
"Kepada masyarakat kami menghimbau bahwa jangan mudah percaya kepada siapapun yang bisa membantu agar diterima menjadi ASN," kata Sekretaris Kemenpan RB.
"Apalagi kepada yang meminta imbalan uang," tegasnya.***
