Pemicu Tsunami Aceh 2004 Karena Ledakan Nuklir? Benarkah? Cek Faktanya

- 25 Maret 2021, 09:14 WIB
Potret tsunami Aceh, warga dari negara-negara terdampak melakukan upacara peringatan untuk mengenang korban meninggal.*
Potret tsunami Aceh, warga dari negara-negara terdampak melakukan upacara peringatan untuk mengenang korban meninggal.* /REUTERS

Dikutip dari Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tsunami Aceh pada 2004 dipicu oleh gempa tektonik.

Bukan rekayasa senjata nuklir, sebagaimana pembahasan yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Koordinator Bidang Mitigasi dan Gempa Bumi BMKG Daryono, dalam laporan ANTARA, menjelaskan gempa tektonik yang memicu tsunami Aceh 2004 tidak terjadi dengan tiba-tiba. Melainkan, melalui proses gempa pembuka, yakni Gempa Simeulue dengan magnitudo 7,0 pada 2 November 2002.

Baca Juga: TERBARU! Enam Instasi Rekrut CPNS Lulusan SMA, Ini Formasi dan Syaratnya

Sejak itu, serangkaian gempa kecil terus-menerus terjadi. Fenomena tersebut merupakan gempa pendahuluan.

Puncaknya, saat gempa berkekuatan 9,2 terjadi pada 26 Desember 2004 pukul 08.58.53 WIB.

Fenomena gempa pendahuluan (foreshocks) yang berlangsung sejak 2002 tersebut merupakan bukti kuat gempa Aceh 2004 tidak dipicu ledakan nuklir, tetapi gempa tektonik dengan tipe.

Gempa Aceh 2004 membentuk jalur rekahan di sepanjang zona subduksi dari sebelah barat Aceh di selatan, hingga Kepulauan Andaman-Nicobar di utara sepanjang sekitar 1500 km.

"Ini adalah bukti bahwa rekahan gempa tektonik terjadi di segmen Megathrust Aceh-Andaman. Rekahan panjang yang terbentuk di sepanjang jalur subduksi lempeng ini adalah bukti bahwa deformasi dasar laut yang terjadi bukan disebabkan oleh ledakan nuklir," kata Daryono.

Jika penyebabnya ledakan nuklir, maka deformasi yang terbentuk seharusnya terpusat di satu titik dan tidak berupa jalur.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah