PORTAL SULUT - Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menyusun tiga skenario terkait pelaksanaan haji tahun 2021 atau 1442 Hijriah.
Tiga skenario itu yakni, tetap berangkat haji dengan kuota normal. Skenario kedua, berangkat dengan kuota 50 persen, san skenario ketiga, batal kembali tidak memberangkatkan jemaah seperti tahun 2020.
"Tiga skenario itu dilakukan untuk karena mengingat pelaksanaan haji tahun ini dilaksanakan ditengah pandemi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kasubdit Advokasi Haji, Direktorat Bina Haji, Kementerian Agama, Affan Rangkuti, Senin lalu.
Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Jadi Pelaku Pemalsuan Surat Swab Test
Meski haji ini dilaksanakan di tengah pandemi dengan cukup berbeda, namun pemerintah menyatakan sangat siap menjalankannya.
"Ini kita hadir untuk menyatukan apakah kita siap dengan skenario tersebut yaitu untuk kita siap dan bersiap diri untuk melaksanakannya. Sebab, pelaksanaan haji 2021 tentu tidak sama dengan pelaksanaan haji di masa normal," ujar dia
Terkait itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk secara aktif melobi Pemerintah Arab Saudi terkait kepastian kuota haji 2021 untuk jemaah asal Indonesia.
Baca Juga: Jalani Masa Tahanan 15 Tahun, Abu Bakar Ba'asyir Bebas
Wapres Ma’ruf berharap Pemerintah Indonesia mendapatkan kepastian apakah penyelenggaraan ibadah haji tetap diselenggarakan meski pandemi COVID-19 masih melanda.
"Wapres minta agar Menag secara proaktif melakukan lobi ke Arab Saudi, supaya ada kepastian, biar masyarakat yang berniat haji tahun ini ada kepastian," kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi ***