Nakhoda berusaha menjaga keseimbangan kapal dengan berusaha putar arah membelakangi ombak, namun air yang masuk ke dalam kapal semakin banyak. Upaya membuang air ke laut menggunakan semua pompa air tidak membuahkan hasil karena air juga terus masuk melalui bagian belakang kapal.
Sekitar pukul 08.00 WIB air yang masuk semakin banyak dan membuat kapal diperkirakan tidak bisa lagi dipertahankan. Nakhoda kemudian memerintahkan seluruh kru untuk melakukan langkah terakhir yakni mempersiapkan diri melakukan penyelamatan karena kapal diperkirakan akan tenggelam.
Baca Juga: Unik, Keripik Pelepah Pisang, Dijual Sampai Hongkong
Semua barang dan dokumen penting dikumpulkan dan dimuat dalam rakit. Seluruh kru yang sudah menggunakan jaket penyelamat, kemudian berpindah ke rakit sebelum kapal tenggelam.
Sekitar pukul 09.00 WIB kapal tersebut tenggelam. Posisi tenggelamnya kapal berada di koordinat 04.41.100s/111.26.500 E.
Selama di atas rakit, kru terus berusaha memanggil bantuan melalui radio VHF namun tidak ada yang merespons. Kamis 17 Desember 2020 sekitar pukul 14.00 WIB, sebuah kapal kargo yang hendak menuju Sampit, melintas dan langsung menyelamatkan mereka.
Baca Juga: Bingung Lakukan Rapid Test Antigen Dimana? Tenang Sejumlah Bandara Layani Tes Covid-19
Seluruh kru dibawa ke Sampit dan tiba di Pantai Ujung Pandaran pada Jumat 18 Desember 2020 sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka telah dihubungkan dengan agen mereka. Mereka dalam kondisi sehat dan dipulangkan. Pihak agen kapal juga melaporkan kejadian ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit yang kemudian menindaklanjutinhya.
Rasid menyampaikan terima kasihnya kepada kapal kargo yang telah menyelamatkan enam kru KLM Armada Bahari Mulya tersebut. "Kondisi mereka sehat dan saat ini sudah dipulangkan," demikian Rasid.***