PORTAL SULUT - Ratusan ribu pendukung Gubernur Papua menjaga ketat rumah pribadi Lukas Enembe.
Para pendukung melarang keras Enembe keluar rumah karena tidak percaya dengan tim dokter yang sudah disediakan oleh KPK.
Namun Kapolri telah mempersiapkan ribuan polisi di Papua untuk menjemput paksa Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Dilansir dari kanal TikTok Hj Amtinah, Minggu 2 Oktober 2022. Franklin Wahey yang adalah tokoh pemuda TABI mengatakan bahwa.
Baca Juga: Empat Jenazah Korban Kekejaman KKB di Pulangkan Ke Kampung Halaman
"Lukas Enembe bukan hanya sekedar Gubernur saja bagi Papua, tetapi Ia adalah Kepala Suku Besar bagi Papua."
Sebuah video yang diunggah dalam kanal TikTok memperlihatkan Kaporli sedang melakukan konferensi pers terkait dengan kasus yang sedang marak diperbincangkan.
"Terkait dengan kasus Enembe, kami telah menyiapkan 1.800 personil dan siap untuk mem-backup apabila KPK meminta," ujar Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Dilanjutkan lagi, “Kami mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi, mungkin itu yang bisa saya sampaikan” Kata Kapolri.
Menurut Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, hal ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Polda Papua telah siap mendapatkan bantuan dari tiga satuan tingkat kompi Brimob Polri untuk mengamankan penjemputan.
Sebanyak tiga satuan kompi yaitu Brimob Nusantara dari Polda Maluku dan Sulawesi Utara siap membantu Polda Papua dalam upaya mengamankan penjemputan paksa Lukas Enembe.
Tiga SSK ini ditempatkan dibeberapa titik di kota dan di kabupaten Jayapura, termasuk dengan melakukan patroli rutin agar dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
Tim penyidik KPK berencana akan menjemput Lukas Enembe setelah dua kali mangkir dari panggilan KPK.
Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal selaku Kabid Humas Polda Papua juga mengatakan.
“Kepolisian Polda Papua juga siap memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya dalam sebuah rangkuman video singkat.***