Shalat Tarawih 8 Rakaat atau 20 Rakaat, Manakah Lebih Afdhal?, Ini Kata KH. Habibul Huda Bin Najid

- 11 Maret 2024, 10:23 WIB
Sholat tarawih/antaranews.com
Sholat tarawih/antaranews.com /

Mohon tanya kiai. Manakah lebih afdhal, shalat tarawih dengan jumlah rakaat 8 atau 20? Hal ini perlu saya tanyakan sehubungan salah seorang ustadz di kampung saya mengatakan lebih bagus sahalat tarawih dengan jumlah rakaat 8 dari pada 20. Menurutnya shalat tarawih dengan jumlah rakaat 8 bersumber dari hadist langsung, sedangkan 20 rakaat hanya pendapat imam madzh. Mohon penjelasan. Atas jawaban kiai, kami sampaikan terima kasih. Wassalamu'alaikum war. wab," tanya salah satu umat Islam.

Dikutip dari nu.or.id, KH. Habibul Huda Bin Najid, Pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jawa Tengah menjelaskan pendapat para ulama dengan berbagai dalil-dalil argumentasinya.

Para ulama memang dari zaman dahulu sudah berbeda pendapat dalam tata cara dan jumlah shalat tarawih. Ada yang mengatakan 8 rakaat dan ada juga yang mengatakan 20 rakaat. Kedua kelompok tersebut sama-sama mempunyai alasan dan landasan dalil yang kuat.

Kelompok pertama berpendapat bahwa jumlah shalat tarawih adalah 8 rakaat berlandaskan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah:

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ - رضي الله عنها -: كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فِي رَمَضَانَ؟ قَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثًا. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ تَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ قَالَ: تَنَامُ عَيْنِي وَلاَ يَنَامُ قَلْبِي. (صحيح البخاري: 7 / 134، رقم: 1874).

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah r.a: “Bagaimana shalat Nabi Muhammad di bulan Ramadhan?” Aisyah menjawab,“Beliau tak menambah pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat: shalat empat rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas shalat tempat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku pun pernah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan shalat witir? Beliau menjawab: “mataku tidur, tapi hatiku tidak”. (Shahih al-Bukhari, juz: 7, hal: 134, no: 1874).

Sementara Kelompok kedua berpendapat bahwa jumlah shalat tarawih adalah 20 rakaat berlandaskan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Yazid bin Khushoifah dari al-Saib bin Yazid:

عَنْ يَزِيدَ بْنِ خُصَيْفَةَ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ : كَانُوا يَقُومُونَ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً - قَالَ - وَكَانُوا يَقْرَءُونَ بِالْمِئِينِ، وَكَانُوا يَتَوَكَّئُونَ عَلَى عُصِيِّهِمْ فِى عَهْدِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ شِدَّةِ الْقِيَامِ. أخرجه البيهقي (2 / 496) وصححه النووي في المجموع والزيلعي في نصب الراية والعلماء كافة. (إعلام الأنام شرح بلوغ المرام للشيخ نور الدين عتر: 1 / 79).

Artinya: Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah dari al-Sa’ib bin Yazid, beliau berkata: “Para Sahabat di masa Umar bin khattabr.a. melakukan qiyamullail(beribadah di tengah malam) di bulan Ramadlan 20 rakaat dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada masa Utsman r.a. mereka bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri”. (HR. Al Baihaqi (2/496), dan dinilai sahih Imam Nawawi dalam kitab Majmu, Imam Zaila’i dalam kitab Nasb al-Rayah, dan mayoritas ulama. (Nuruddin Iter, I’lam al-Anam Syarh Bulugh al-Maram: juz: 1, hal: 79)

Hadits lain yang juga menjadi dasar adalah:

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x